youngster.id - Charged Indonesia telah mengantongi pendanaan tahapan awal dari DeClout Ventures senilai US$4,5 juta atau sekitar Rp68 miliar. Untuk itu, perusahaan yang baru hadir awal tahun ini, berencana untuk menghadirkan motor listrik perdana pada Oktober tahun ini.
Charged Indonesia akan meluncurkan kompleks industri nol energi seluas 16.000 meter persegi di Jabodetabek. Charged Indonesia menjelaskan bahwa fasilitas seluas itu akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan, pusat pengalaman dan rumah produksi.
“Kami berkomitmen untuk mendorong perubahan besar menuju penggunaan sepeda motor listrik yang terjangkau, praktis dan juga diminati penggunanya di Indonesia, dan berusaha untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang dirasakan oleh jutaan pengendara dan penumpang sepeda motor,” kata Stephanus Widi Direktur Komersial Charged Indonesia yang dilansir Tech in Asia.
Menurut dia, Charged Indonesia memiliki target untuk memperkenalkan lebih luas lagi motor listrik garapan mereka kepada target pengguna. Dengan mengedepankan konsep ramah kepada lingkungan, mereka berharap motor listrik mereka bisa digunakan oleh lebih banyak lagi masyarakat di Indonesia.
Sementara itu CEO DeClout Ventures Lim Swee Yong, kemitraan strategis yang dijalin bersama Charged Indonesia diharapkan dapat mendorong penggunaan sepeda motor berbasis listrik di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia.
“Investasi ini merupakan investasi yang strategis bagi kami karena kami melihat keselarasan dan sinergi yang kuat antara bisnis Charged Indonesia dan perusahaan portofolio yang kami miliki dalam bidang infrastruktur kota cerdas, IoT, dan teknologi bersih,” katanya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut, Indonesia menjual kendaraan listrik berbasis baterai hibrida (plug-in hybrid electric vehicle/PHEV) sebanyak 25 unit dan kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle/HEV) sebanyak 787 unit pada 2019. Sedang penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) baru tercatat pada 2020, sebanyak 125 unit. Lalu, PHEV terjual 8 unit dan HEV 1.191 unit pada tahun yang sama.
Pada 2021, penjualan BEV meningkat menjadi 687 unit, PHEV 46 unit, dan HEV 2.472 unit. Hingga Maret 2022, penjualan BEV tercatat sebanyak 64 unit, PHEV 10 unit, dan HEV 646 unit.
STEVY WIDIA
Discussion about this post