Ratu Máxima Zorreguieta Dorong Solusi Keuangan Yang Relevan Bagi Masyarakat Indonesia

Ratu Belanda Máxima Zorreguieta mempelajari proses membatik di Kampung Batik Laweyan, Solo. (Foto: istimewa/amartha)

youngster.id - Ratu Belanda Máxima Zorreguieta, dalam kapasitasnya sebagai Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA), mengunjungi UMKM perempuan binaan Amartha di Kampung Batik Laweyan, Solo. Dalam kunjungan ini, Ratu Máxima melihat bagaimana pembiayaan dan pendampingan Amartha membantu pelaku usaha perempuan akar rumput memperluas usaha serta menjaga keberlanjutan ekonomi keluarga.

Ratu Máxima Zorreguieta menyampaikan, Indonesia telah mencatat capaian luar biasa dalam kepemilikan rekening bank. Namun, inklusi keuangan tidak berhenti di sana. Masyarakat membutuhkan pendampingan agar layanan keuangan dapat membantu mereka mewujudkan impian dan meningkatkan perlindungan finansial.

“Temuan dari kunjungan ini akan kami diskusikan bersama otoritas terkait dan perusahaan fintech seperti Amartha untuk merancang solusi keuangan yang lebih relevan bagi masyarakat Indonesia,” kata sang ratu, dikutip dari siaran pers Amartha Senin (1/12/2025).

Selama berdialog dengan para pengusaha batik dan produsen minuman jamu, Ratu Máxima menilai model pembiayaan produktif Amartha memberikan dampak nyata bagi inklusi keuangan. Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal usaha kepada 3,3 juta UMKM perempuan di berbagai desa di Indonesia, sebuah kontribusi signifikan bagi pemberdayaan ekonomi perempuan dan penguatan kesejahteraan komunitas.

Selama kunjungan, Ratu Máxima juga mempelajari proses membatik menggunakan canting bersama Eny Zaqiyah, pemilik usaha Batik Enza Batik sekaligus mitra Amartha. Saat proses membatik, Ratu Máxima berbincang dengan Eny mengenai akses permodalan dari Amartha dan dampaknya terhadap usaha yang dirintis sejak 2017.

Sejak bergabung dengan Amartha, Eny emanfaatkan modal awal sebesar Rp5 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kini rutin mengikuti pameran di berbagai kota. Kehadiran Ratu Máxima menjadi pengalaman berkesan baginya.

“Saya merasa sangat senang dan bangga dikunjungi Ratu Máxima. Beliau sangat mengapresiasi budaya lokal, terutama batik yang merupakan warisan budaya Indonesia. Ia juga berpesan agar terus memajukan usaha dengan memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada,” ungkap Ibu Eny.

Ratu Máxima juga bertemu dengan mitra Amartha lainnya, Yuanita Komalasari (Puci), pemilik usaha minuman herbal jamu yang memanfaatkan pembiayaan Amartha untuk menambah peralatan dan memperluas kapasitas produksi. Kini usahanya berkembang hingga bisa mempekerjakan masyarakat sekitar.

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, kunjungan Ratu Máxima ke Kampung Batik Laweyan menjadi momentum penting bagi pemberdayaan UMKM perempuan di Indonesia.

“Kami percaya, ketika perempuan mendapatkan akses modal, pendampingan, dan kemudahan teknologi, mereka mampu mengembangkan usaha sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa. Melalui kunjungan Ratu Máxima ke mitra UMKM binaan Amartha, kami berharap dukungan global terhadap UMKM Indonesia semakin menguat, sehingga semakin banyak perempuan yang berdaya, mampu berkembang, mandiri, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi bangsa,” ucapnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version