youngster.id - Smesco Indonesia telah memiliki Rumah Desain. Sebagai pengelola, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM meminta agar para desainer muda terlibat di Rumah Desain dan menampilkan karya inovasi sehingga menghasilkan produk unggulan yang bisa menembus pasar global.
“Kami berharap akan lahir tren fashion yang baru. Selain itu, memunculkan trendsetter bagi para penikmat fashion agar menjadikan Rumah Desain sebagai tempat untuk berinovasi dan memadukan gaya busana baru,” ujar Ahmad Zabadi Direktur Utama LLP-KUKM lewat keterangan tertulis Selasa (22/3/2017) di Jakarta.
Rumah Desain tersebut merupakan bentuk kerja sama LLP-KUKM dengan berbagai stakeholder, salah satunya sekolah mode, Esmod Jakarta. “Makanya, kami berikan tempat ini (Rumah Desain, Red) menjadi rumahnya para desainer Indonesia,” ujar Ahmad.
Managing Director Esmod Jakarta Ricardo Leatemia menjelaskan Rumah Desain tidak hanya memberi ruang agar karya desainer bisa di-display di Rumah Desain, tetapi juga memberikan pelatihan dan advokasi kepada desainer baru.
“Esmod merupakan sekolah desain tertua di dunia dan Indonesia. Ya, kami sudah berusia 22 tahun. Karena itu, sangat senang sekali dipercaya LLP-KUKM sebagai pengelola Smesco Indonesia untuk memberikan warna dan terus berinovasi terhadap perkembangan fashion,” ucap Ricardo.
Esmod berharap program ini tidak berhenti di sini. Untuk itu, Ricardo berjanji akan terus membantu para desainer muda untuk meningkatkan kualitas desain, produk, hingga pemasaran karyanya. “Kami harapkan dengan pelatihan terus menerus yang berkesinambungan akan mendongkrak kreativitas dan mutu dari hasil desainer muda Indonesia,” katanya.
Sementara Denad Ulima salah seorang alumni Esmod Jakarta mengungkapkan, kebanggaan bisa terlibat dalam fashion show di Rumah Desain. Ketika peragaan busana pada peluncuran Rumah Desain, Denad menampilkan koleksi Ulima yang memadukan kain songket Palembang dengan desain modern.
“Dua rancangan yang saya rancang terinspirasi dari tanah kelahiran, yakni Palembang. Biasanya songket Palembang punya motif sendiri, tetapi saya membuat motif berbeda. Jadi, ada khas Palembang dan ada khas koleksi Ulima,” katanya.
Denand berharap, Rumah Desain menjadi kebangkitan para perancang muda di Indonesia. Itu sangat bagus dan diharapkan bisa terus diekspos karyanya. “Ini merupakan peluang dan wadah baru untuk desainer Indonesia,” ujarnya.
STEVY WIDIA