youngster.id - Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang berkembang pesat belakangan ini. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik Juni 2022, terdapat sebanyak 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2020. Hal ini mendorong Runchise, startup manajemen restoran dan waralaba kuliner hadir di Indonesia.
Startup ini meluncurkan aplikasi online untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profit bagi para pemilik restoran atau franchise khususnya di bidang kuliner. Di saat yang bersamaan, Runchise mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures.
CEO dan Founder Runchise Daniel Witono mengatakan, perkembangan bisnis kuliner dipengaruhi oleh pengelolaan atau sistem manajemen yang baik. “Dengan menggunakan teknologi kami yakin para pengusaha akan bisa meningkatkan profit dan meningkatkan output dari usaha,” kata Daniel dalam keterangan pers, Jumat (21/10/2022).
Dia menegaskan, Runchise dengan teknologi hadir menjadi solusi bagi pemilik bisnis kuliner, memberi para usaha kuliner solusi yang lengkap dalam satu platform dimana kebutuhan seluruh operational usaha kuliner bisa terpenuhi.
Solusi manajemen yang ditawarkan oleh Runchise terdiri dari tiga produk utama. Pertama, supply chain management yang memudahkan operasional restoran yang memiliki banyak outlet, mulai dari pengaturan dan pengadaan stok, bahan baku, hingga pengaturan akses data perusahaan yang fleksibel.
Kemudian Point of Sales (POS) untuk meningkatkan penjualan dengan operasional transaksi dan pelayanan yang ringkas dan cepat. Ketiga adalah online ordering, untuk menerima pesanan pelanggan langsung dari aplikasi, dengan bantuan layanan pengiriman dari pihak ketiga seperti Grab Express atau Lalamove.
“Runchise juga telah terintegrasi dengan GrabFood dan GoFood, sehingga memudahkan pengusaha kuliner untuk mengatur order online dalam satu platform. Selain itu, Runchise juga menyediakan layanan GrabExpress dan Lalamove untuk membantu pengantaran makanan kepada customer langsung. Di area pembukuan, Runchise juga telah terintegrasi dengan Jurnal sebagai penyedia software akuntansi,” tambah Daniel.
Selain itu, Runchise akan mengalokasikan dana dari investor untuk menambah talenta dan memperkuat tim, mengembangkan produk, dan inisiatif marketing. “Melalui investasi dan kolaborasi dengan investor, kami akan terus melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan performa bisnis food and beverages (F&B) dan menjadi mitra teknologi terpercaya di industri ini,” kata Daniel.
Patner East Ventures Melisa Irene mengatakan, East Ventures telah mengikut perjalanan Daniel sejak membangun Jurnal pada tahun 2015. “Kami percaya perangkat lunak dan solusi end-to-end Runchise akan membantu meningkatkan digitalisasi ekosistem F&B di Indonesia, sebuah sektor menjanjikan yang akan terus berkembang pasca era pandemi,” kata Melisa.
Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini, antara lain Genesia Ventures, Arise MDI Ventures, Init6, Prasetya Dwidharma, Alto Partners, dan angel investors.
Sementara itu GP Genesia Ventures Takahiro Suzuki mengatakan, pihaknya antusias mendukung Runchise untuk melakukan digitalisasi kepada para pemangku kepentingan di industri kuliner Indonesia. Dia menilai industri consumer food menjangkau hingga US$50 Milyar, dengan sebagian besar masih dijalankan secara offline.
“Hal ini membuktikan bahwa masih banyak kesempatan untuk berinovasi, digitalisasi dan pertumbuhan di sektor ini. Dengan pengalaman mengoperasionalkan perusahaan yang sedang berkembang dan menjadi founder untuk yang kedua kalinya, kami yakin Daniel beserta tim dapat menangkap peluang tersebut serta membawa progres yang positif bagi industri F&B di Indonesia,” kata Takahiro menambahkan.
STEVY WIDIA