youngster.id - Data Kementerian Sosial menyebut, saat ini jumlah anak yatim-piatu di Indonesia ada 4.023.622, bertambah sebanyak 32.216 akibat kehilangan orang tuanya saat pandemi Covid-19. Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan dan masa depan.
Berangkat dari hal tersebut, Sagara Technology ingin membantu melahirkan talenta digital dengan membangun Yayasan Sagara Teknologi Peduli dan mengadakan program Yatim Piatu Teknologi.
Program yang digagas Chairman Sagara Technology, Adi Arriansyah, ini ditujukan untuk anak yatim-piatu atau dari keluarga yang kurang mampu untuk menempuh pendidikan.
“Kami berharap dari program ini, output yang dihasilkan adalah anak-anak yatim-piatu berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan teknologi. Mereja berhasil membuat sebuah platform atau bahkan sebuah startup teknologinya sendiri serta menanamkan pola perilaku yang baik,” jelas Adi dalam keterangan pers, Senin (24/10/2022).
Program ini dimulai pada 25 Februari 2022 dan berlokasi di kantor Sagara Technology Bandung. Per Oktober 2022, total peserta yang telah bergabung dengan program ini berjumlah 23 orang yang berasal dari empat mitra, yaitu SMKN 13 Bandung, SMKN 4 Bandung, Yayasan Ramda Bhakti Pertiwi Bandung, dan Yayasan Daarul Adzkar.
Direktur Utama Sagara Technology mengatakan, edukasi Generasi Unggul Teknologi merupakan kegiatan utama dari Yayasan Teknologi Peduli. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu di bidang teknologi yang sangat dibutuhkan di era ini.
“Mereka sejatinya dapat memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain di luar sana dan menjadi talenta digital terbaik di masa yang akan datang,” ujar Afan.
Menurut Afan, peserta yang mengikuti kegiatan ini akan diberikan fasilitas berupa uang saku, dana operasional dan inventaris berupa laptop. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang paham akan teknologi, serta mendapatkan kesempatan untuk kerja di bidang yang dipelajari dan dikuasai.
Dalam pelaksanaannya, program Yatim Piatu Teknologi ini memiliki beberapa tujuan. Seperti, mengembangkan dan membina keterampilan teknologi pada anak yatim-piatu dan/atau dari keluarga yang kurang mampu. Lalu, melahirkan sumber daya manusia yang unggul untuk meningkatkan kualitas hidup agar terciptanya kemandirian bangsa Indonesia.
Membuka peluang pendidikan keterampilan teknologi. Serta, melakukan upaya pengarahan secara profesional sehingga terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kecakapan untuk memperoleh akses pekerjaan yang mumpuni secara mandiri-berdikari.
“Kami berharap dengan didirikannya yayasan ini, dapat melahirkan talenta digital di bidang teknologi dan wirausaha yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post