youngster.id - Samsung Research Indonesia menggelar Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022. Program ini fokus untuk meningkatkan kompetensi guru dan para siswa untuk menjadi talenta digital yang mumpuni melalui pembelajaran coding, programming, dan IoT. Salah satunya adalah dengan menggelar kompetisi projek kreatif berbasis IoT.
Director of Software R&D, Samsung Research Indonesia Risman Adnan mengatakan, SIC Batch 3 yang digelar sejak 2021 diikuti oleh 70 SMK dan Madrasah Aliyah.
“Melalui SIC, Samsung berkomitmen untuk membantu pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan siswa-siswi SMK maupun MA dan MAK melalui program link and match. Materi-materi pelatihan di Samsung Innovation Campus sejak semula sejalan dengan konsep 8+i link and match yang memang ditujukan untuk memperkuat soft skill dan hard skill, peningkatan kompetensi siswa dan guru, praktik kerja lapangan, penyerapan lulusan oleh industri, serta pemberian beasiswa,” papar Risman dalam jumpa pers virtual, Rabu (12/10/2022).
Lalu pada babak IoT Product Development Bootcamp, digelar project competition yang mempertemukan 100 siswa atau 25 tim, yang terdiri dari 17 tim SMK dan 8 tim MA. Menurut Risman, Project competition ini juga merupakan final assessment bagi peserta SIC yang sudah mengikuti program ini selama sembilan bulan lamanya.
“Project yang paling kreatif akan lolos ke babak keempat dan berpeluang mendapatkan beasiswa dari Samsung dan penempatan kerja,” ujarnya.
Setelah melalui rangkaian proses penilaian dan evaluasi, dewan juri tim SIC Geger 3 dari SMKN 1 Geger sebagai juara pertama. Tim ini membuat solusi Myway, perangkat IoT untuk membantu penyandang tunanetra dalam beraktivitas.
Pemenang kedua adalah tim Altissimo dari SMKN 1 Cimahi yang merancang solusi Farm Operating System yang akan memudahkan petani mengelola ladangnya. Pemenang ketiga sekaligus juara favorit adalah tim Nebula dari SMKN 1 Cimahi yang membuat solusi Me-Road untuk mencegah kecelakaan sepeda motor.
“SIC adalah solusi yang didesain untuk menjawab persoalan kesenjangan talenta digital yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Para peserta akan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Mereka sudah siap diserap oleh industri untuk berkarier di bidang teknologi setelah mereka lulus dari program ini,” kata William Hendradjaja, Co-founder & Chief of Business Skilvul yang juga menjadi juri.
Program ini merupakan kerjasama Samsung Research Indonesia, dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Kementerian Agama, Tokopedia dan Skilvul. Selain mendapat hadiah, para finalis juga mengikuti pelatihan coding siap kerja dan dilanjutkan dengan career coach dan penempatan kerja.
Selain itu, Samsung juga memberikan beasiswa pelatihan kesiapan kerja (Job Readiness training) kepada 40 siswa berprestasi, yang terdiri dari 20 siswa yang tergabung di 5 tim finalis dan 20 siswa terbaik lainnya yang dipilih dari babak ketiga yaitu IoT Product Development Bootcamp.
STEVY WIDIA
Discussion about this post