Samsung Innovation Campus Cetak Talenta-Talenta Digital Muda

Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5

youngster.id - Gelaran Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 4 2022/2023 telah menghasilkan tiga juara, Tim NEXUS4G, Tim Eaterstelar, dan Tim Massive 5. SIC Batch 4 pun telah mencatatkan pencapaian luar biasa.

Program pendidikan untuk siswa SMK dan MA yang khusus memberikan pelatihan teknologi kunci dalam revolusi industri keempat, seperti coding & programming dan IoT ini telah diikuti oleh 4.390 siswa dari 67 SMK dan 187 MA dari seluruh Indonesia, atau naik 4 kali lipat dibandingkan batch sebelumnya.

Tingginya antusiasme anak-anak muda mengikuti SIC Batch 4 sejalan dengan temuan survei terbaru yang mendapati bahwa kebanyakan anak-anak muda, khususnya Gen Z, sudah mengantisipasi akan perubahan di dunia kerja di masa depan, terutama yang berkaitan dengan peningkatan penggunaan teknologi canggih seperti AI, pembelajaran mesin, robotika, dan sebagainya.

Anak-anak muda ini punya anggapan bahwa sektor yang menjadi pusat inovasi dan kreativitas akan membuka peluang karier masa depan yang menjanjikan sehingga mereka tertarik untuk bekerja di sana, seperti hiburan dan media (diminati 33%), serta teknologi (diminati 30%) dan desain (24%). Walau, sebanyak 50% Gen Z juga tertarik untuk menjadi entrepreneur.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan, melalui program-program pendidikan seperti SIC, Samsung terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang menguasai teknologi dan siap diserap industri.

“Sebagai pemimpin di industri teknologi, inilah kontribusi kami untuk mendukung terciptanyanya lebih banyak talenta-talenta digital muda berdaya saing tinggi, yang dibutuhkan bangsa ini untuk meraih peluang-peluang besar di era digital dan mencapai masa depan yang lebih baik melalui ekonomi digital,” kata Ennita, Kamis (16/11/2023).

Samsung juga mendukung upaya pemerintah untuk mengoptimalisasi bonus demografi, yang menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), mencapai puncaknya pada periode 2020-2030, di mana mulai 2020, komposisi penduduk usia produktif telah mencapai 70% dari populasi. Melimpahnya populasi penduduk produktif ini tidak akan berdampak positif terhadap pembangunan dan perekonomian apabila tidak ada lapangan pekerjaan dan sumber daya yang terampil.

 

Pemenang SIC Batch 4

Zahra Ramadani, Zulfika Madinatul Ilmi, Aji Royahya, dan Jingga Marsa, siswa-siswi dari Madrasah Aliyah Negeri 4 Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang tergabung dalam Tim NEXUS4G berhasil mejadi juara pertama SIC Batch 4.

Mereka berhasil mendesain inovasi berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama Nextoilet for Safety Bath yaitu smart bathroom, yang berangkat dari kasus seringnya lansia terjatuh di kamar mandi tanpa terdeteksi oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka pun mengembangkan kamar mandi pintar yang memiliki alat pengering otomatis (blower) dan sensor laser transmitter dan receiver, serta sensor ultrasonic untuk mengukur jarak objek.

Apabila kedua sensor laser sama-sama mendeteksi ada orang maka blower akan bekerja untuk mengeringkan lantai. Apabila laser mendeteksi adanya seseorang di dalam kamar mandi, namun sensor ultrasonik tidak dapat mendeteksinya, maka seseorang patut diduga telah terjatuh. Sistem akan menyalakan buzzer dan mengirimkan notifikasi ke perangkat handphone milik keluarga si lansia.

Tim ini berencana mengembangkan solusi ini menjadi aplikasi mobile dan menambahkan fitur kamera serta voice recognition.

“Kami akan terus berfokus pada inovasi dan pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan khalayak ramai. Kami juga berharap program SIC ini terus berlanjut untuk memunculkan lebih banyak ide dan inovasi sesuai dengan kebutuhan industri digital. Karena program ini sangat sangat bermanfaat dan berguna bagi para generasi muda seperti kami untuk mengembangkan potensinya dalam kemajuan teknologi,” ucap Zahra, yang bertindak sebagai software developer tim NEXUS4G.

Pemenang kedua kompetisi SIC Batch 4 2022/2023 adalah Tim Eaterstelar dari SMKN 7 Semarang dengan solusi Smart PLTS, yaitu sistem yang dapat memonitor dan men-switch sumber arus rumah dari PLTS dan PLN, sebagai juara pertama.

Sedangkan juara ketiga adalah Tim Massive 5 dari SMK Negeri 1 Cimahi dengan solusi Smart Sort Trash, tempat sampah pintar yang dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Untuk kategori People Choice Award, pemenangnya adalah Tim Anggrek dari SMKN 1 Geger Madiun, dengan solusi pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan.

“Di Samsung Innovation Campus, kami membekali anak-anak muda dengan keterampilan pemecahan masalah, keterampilan yang sangat mereka butuhkan kalau ingin berkembang di masa depan. Para pemenang SIC tahun ini betul-betul menunjukkan mental juara oleh keberaniannya menghadapi masalah, mencari jalan keluar yang kreatif dengan segala potensi mereka yang terbuka, dan menjadikannya landasan untuk melompat lebih tinggi. Ini bekal yang sangat berharga untuk mencapai masa depan yang lebih baik,” tutup Ennita. 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version