SATRIA Perkuat Konektivitas Digital Nusantara

SATRIA

SATRIA Perkuat Konektivitas Digital Nusantara (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Jumlah pengakses internet Indonesia telah mencapai 202,6 juta, namun penyebarannya sendiri belum merata di seluruh Indonesia. Karenanya konektivitas digital semakin menjadi kebutuhan prioritas.

Tahun lalu, data dari Komunikasi dan Teknologi Informatika RI (Kominfo) menunjukkan masih ada sekitar 12.500 desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses internet yang memadai. Kementerian Pendidikan juga mencatatkan sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum mendapatkan akses internet.

Hal itulah yang mendorong Kominfo menginisiasi proyek Satelit Republik Indonesia (SATRIA), satelit multifungsi nasional pertama yang diselenggarakan melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

SATRIA ditujukan untuk menyediakan layanan internet pita lebar (broadband) termasuk akses WiFi gratis, di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik termasuk sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan di daerah terpencil di Indonesia. Proyek SATRIA ini merupakan inisiatif yang terpuji dari Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan digital dan memenuhi kebutuhan online secara cepat seiring pandemi COVID-19.

Proyek ini termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia dan menjadi salah satu kunci pengembangan konektivitas broadband secara nasional, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan masih banyak masyarakat yang belum terjangkau akses internet. Melalui proses tender yang sangat kompetitif, Konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit broadband dalam proyek SATRIA.

“Di era digital saat ini, penguatan dan perluasan konektivitas digital akan sangat meningkatkan akses  pendidikan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas, sekaligus menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur, yang menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Dengan adanya proyek SATRIA, kami berharap PSN dapat membantu ribuan sekolah serta fasilitas pelayanan publik, juga membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” jelas Adi Rahman Adiwoso, President Director, PT Pasifik Satelit Nusantara.

Satelit SATRIA akan diluncurkan pada 2023. Proyek ini akan melengkapi berbagai inisiatif pemerintah sebelumnya termasuk Palapa Ring yang termasuk di dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia (Peraturan Indonesia no. 58 tahun 2017).

Tercapainya proyek SATRIA melalui skema kerja sama dengan badan usaha itu tidak lepas dari peran HSBC dalam merangkul sindikasi bank internasional, export credit agency dan bank pembangunan multilateral untuk mendukung pembiayaan proyek

Melalui Direktorat Global Banking, HSBC memanfaatkan jaringan globalnya dalam menghadirkan solusi perbankan yang terintegrasi untuk mendukung kesuksesan proyek SATRIA, termasuk advisory, arranging, hedging, trade finance, dan layanan account & agency. Sebagai satu-satunya Financial Advisor dan Sole Social Structuring Bank untuk proyek SATRIA, HSBC memimpin strukturisasi pembiayaan multi-tranche yang terdiri dari kredit dengan jaminan BPIfrance yang dibiayai oleh HSBC, Santander dan Korea Development Bank, serta kredit komersial tanpa jaminan yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.

“Permintaan terhadap integrasi data akan terus meningkat selama pandemi dan kedepannya. Untuk itu, melalui dukungan jaringan global serta keahlian HSBC dalam strukturisasi pembiayaan, kami berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui SATRIA, yang kami yakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia,” kata François de Maricourt, President Director PT Bank HSBC Indonesia.

Proyek SATRIA menjadi proyek swasta pertama di Indonesia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank. Selain itu, SATRIA juga satelit pertama di dunia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank. Transaksi pembiayaan ini berhasil mendapatkan predikat sebagai social loan untuk membiayai proyek SATRIA dalam PSN Social Financing Framework yang baru. Sustainalytics memberikan opini pihak kedua (Second-Party Opinion) mengenai PSN Social Financing Framework, dan merupakan opini yang kredibel dan berdampak luas, serta selaras dengan empat komponen utama dalam Social Bonds Principles 2020 dan Social Loan Principles 2021.

HSBC juga sebelumnya telah memberikan fasilitas bank guarantee yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optik 4G Indonesia yang termasuk dalam proyek Palapa Ring. Sejak saat itu, internet super cepat yang dihadirkan melalui proyek Palapa Ring telah berhasil menghubungkan kepulauan Indonesia melalui jaringan kabel laut dan darat sepanjang 35.000 km.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version