youngster.id - SCG kembali memberikan beasiswa SCG Sharing the Dream kepada 400 siswa SMA/sederajat dan 10 mahasiswa S1. Beasiswa ini merupakan kontribusi SCG terhadap pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, khususnya pada pilar “Pembangunan Manusia dan Penguasaan Iptek”, sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus di SCG.
Direktur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/ Bappenas, Priyanto Rohmattullah mengungkapkan, saat ini dunia menghadapi tiga masalah utama yang mengancam masa depan bumi dan manusia (Triple Planetary Crisis), yaitu perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
“Pembangunan Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045 fokus pada transformasi ekonomi hijau yang didasarkan pada pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim. Untuk mencapai visi tersebut, kita membutuhkan partisipasi kaum muda yang memahami penerapan ESG, dan pendidikan adalah kuncinya. Untuk itu, kami mengapresiasi pemberian beasiswa SCG Sharing the Dream kepada pelajar Indonesia,” ujar Priyanto, dikuti Sabtu (31/8/2024).
Sejak 2012, program SCG Sharing the Dream ini telah menyalurkan beasiswa kepada 4.460 pelajar di Indonesia. SCG aktif berupaya menekan kesenjangan sosial melalui pembukaan akses pendidikan dan membentuk generasi muda berpola pikir lingkungan yang menjadi tema program beasiswa tahun ini, “Green Generation”.
Paramate Nisagornsen, Vice President Corporate Administration SCG menjelaskan, SCG berkomitmen mendukung pertumbuhan hijau yang inklusif (Inclusive Green Growth) di kawasan ASEAN dengan mengedepankan prinsip ESG 4 Plus, yang berfokus pada pelestarian lingkungan, pengurangan ketimpangan, dan kolaborasi yang inklusif.
“Program Sharing the Dream juga sejalan dengan program Kurikulum Merdeka Belajar yang menawarkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, sehingga peserta didik dapat lebih memperkuat kompetensi mereka. Kami berharap program ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan rata-rata masa wajib belajar menjadi 12 tahun pada 2045, yang tentunya harus dimulai dari sekarang,” kata Paramate.
Tahun ini, jumlah pendaftar beasiswa mencapai 2.000 peserta atau meningkat 30% dari tahun lalu, dengan sebaran di Jakarta, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Sukabumi, Cianjur, dan Gresik, yang merupakan wilayah operasional SCG. Secara nilai manfaat, kategori SMA/sederajat akan menerima dana pendidikan Rp2.000.000 per tahun, dan Sarjana menerima Rp8.000.000 per tahun hingga lulus atau maksimum masa studi empat tahun.
Selain itu, para penerima beasiswa yang disebut dengan SCG Scholars ini juga akan mendapatkan pelatihan soft skills, kegiatan jejaring, serta proyek komunitas. Manfaat program yang berorientasi pada pengembangan soft skills tersebut juga sejalan dengan kurikulum “Merdeka Belajar” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Tahun ini, terdapat tiga proyek komunitas dari SCG Scholars yang akan diimplementasikan:
- Angelica Calluella, SMAN 1 Cibinong, mengusung Aplikasi Akar Harapan, yaitu platform digital untuk memudahkan masyarakat berpartisipasi dalam program penanaman pohon dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Bogor.
- Alya Zahra Sabira, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, mengusung Lembur Lestari, proyek pengelolaan sampah makanan menjadi kompos di Kabupaten Sukabumi, melalui kampanye composting dan produksi kompos.
- Alya Dzikry, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Inggrid Wilhelmina, Universitas Diponegoro, pemenang kompetisi ESG Ambassador 2024 sekaligus SCG Scholars angkatan 2023, mengusung Wonderlearn yang menggabungkan teknologi dan budaya untuk edukasi manajemen sampah dan kesadaran lingkungan Desa Wirokerten, Yogyakarta.
Sharing the Dream merupakan salah satu praktik SCG dalam menjalankan prinsip ESG 4 Plus sebagai landasan operasi perusahaan. ESG 4 Plus terdiri dari empat komitmen utama; Mencapai Nol Bersih Emisi per Tahun 2050 (Set Net Zero), Mewujudkan Industri Hijau (Go Green), Menekan Kesenjangan Sosial (Reduce Inequality), dan Merangkul Kolaborasi (Embrace Collaboration), dengan Keadilan dan Transparansi di setiap operasi (Plus).
HENNI S.
Discussion about this post