Sejumlah Bursa Kripto Yang Bangkrut Sampai Jadi Buron

bitcoin

Bitcoin Bisa Jadi Solusi Alternatif Investasi (Foto: istimewa/Ilustrasi)

youngster.id - Penambang bitcoin berbasis di Amerika Serikat (AS) Core Scientific resmi bangkrut. Ini menjadi akhir dari runtuhnya  sejumlah perusahaan kripto yang bangkrut sejak awal tahun 2022.

Core Scientific mengungkapkan beberapa penyebab perusahaan bangkrut, yaitu, penurunan tajam harga bitcoin. Lalu, kenaikan biaya energi untuk penambangan bitcoin Utang US$7 juta yang belum dibayar dari pemberi pinjaman kripto di AS Celsius Network, salah satu pelanggan terbesar perusahaan.

Dalam pengajuan kebangkrutan di pengadilan, perusahaan mengatakan bahwa tidak akan dilikuidasi. Core Scientific bermaksud mengejar restrukturisasi yang didukung oleh kreditur yang memegang lebih dari 50% dari catatan konversi perusahaan.

Hakim Kebangkrutan AS David Jones menyetujui pinjaman kebangkrutan Core Scientific untuk sementara waktu US$37,5 juta di sidang pengadilan di Houston, Texas. “Perusahaan akan mencari persetujuan akhir atas pinjaman dan izin meminjam tambahan US$37,5 juta pada Januari,” demikian dikutip dari Reuters baru-baru ini.

Pengacara Core Scientific mengatakan terbuka untuk penawaran pembiayaan yang lebih baik dari pemberi pinjaman lainnya. Core Scientific Core Scientific merupakan penambang cryptocurrency terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan memasok bitcoin untuk diri sendiri dan pelanggan, seperti Celsius.

Sebelum Core Scientific, pelanggannya Celsius Network sudah lebih dahulu mengajukan kebangkrutan pada Juli lalu. Demikian juga dengan Three Arrows Capital (3AC) yang memiliki utang pada Celcius. Perusahaan hedge fund ini terkena krisis likuiditas dalam ekosistem kripto karena gagal membayar utang.

Lalu ada Terra Luna bangkrut setelah koin kriptonya anjlok hingga menjadi Rp 0 pada Mei. Pendiri CEO Terraform Labs Do Kwon pun menjadi buron. Three Arrows Capital dan Celsius berinvestasi di Terra Luna.

Selain itu, ada pemberi pinjaman crypto AS Voyager Digital Ltd mengajukan kebangkrutan pada awal Juli, setelah menangguhkan penarikan dan penyetoran. Kemudian, BlockFi dan Compass Mining, dan yang paling mengegerkan adalah Bursa kripto FTX dan 130 perusahaan afiliasi milik Sam Bankman-Fried mengajukan kebangkrutan di pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) November lalu.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version