Selama 7 Tahun Investree Telah Salurkan Dana Pinjaman Sebesar Rp18,65 Triliun

Investree-adrian

Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Sejak berdiri hingga akhir kuartal tiga 2022, fintech lending Investree berhasil membukukan catatan fasilitas pinjaman sebesar Rp18,65 triliun, naik sekitar 55,2% secara year-on-year (YoY) dari tahun lalu.

Selain itu, rata-rata Lender mendapatkan tingkat imbal hasil sebesar 16,3% p.a. Meski sempat mengikuti tren menurunnya TKB90 akibat dari beberapa bisnis pelaku UMKM yang tidak berhasil pulih pasca pandemi dan kondisi makroekonomi, Investree berhasil memperkuat angka TKB90 menjadi 97,13%. Lebih baik dari rata-rata industri 97,11%. Jumlah Lender telah ada 57 ribu sedangkan Borrower 18 ribu.

Menariknya, angka Borrower sebanyak 18 ribu, 90% didominasi oleh wirausaha ultra mikro dari ekosistem Gramindo Berkah Madani. Karakteristiknya adalah ibu-ibu pemilik usaha sederhana seperti rumah makan, toko kelontong, dan binatu rumahan. Sehingga berpengaruh terhadap pemberdayaan perempuan.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, beranjak usia ke-7, Investree akan semakin mengoptimalkan kolaborasi dan digitalisasi untuk melayani lebih banyak lagi pelaku UMKM di Tanah Air.

“Menengok setahun ke belakang, Investree sangat mengandalkan strategi kolaborasi dengan memaksimalkan model bisnis yang didorong oleh ekosistem (ecosystem driven) untuk memberikan akses pembiayaan yang mudah dan cepat bagi pelaku UMKM di Indonesia. Investree berkomitmen menjadikan platform ini lebih komprehensif, dengan mengajak BorrowerLender, Rekanan, dan semua pihak #GrowToge7her melalui kolaborasi yang lebih berdampak dan digitalisasi di setiap lapisan aktivitas,” ujar Adrian, Senin (17/10/2022).

Sejauh ini beberapa pencapaian dan kolaborasi telah dilakukan Investree. Antara lain penguatan dukungan untuk pembiayaan rantai pasok yang bekerja sama dengan LKPP, LPSE, dan pemerintah daerah/provinsi. Misalnyai realisasi Pendanaan Online Jawa Barat (Panon Jabar) dan dengan komunitas layaknya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Semarang, perluasan sinergi dengan Lender Institusi baru seperti Bank BJB dan Danareksa Finance, akuisisi saham minoritas Amar Bank oleh Investree Group dalam rangka menghadirkan solusi perbankan digital bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta peluncuran produk pinjaman baru bernama Pinjaman Usaha Mikro.

“Kami akan luncurkan berbagai inovasi yang dapat membantu pelaku UMKM menumbuhkan bisnisnya secara lebih efisien, juga menyajikan pilihan pendanaan atraktif bagi teman-teman pemberi pinjaman. Terlebih melalui sinergi Investree Group dengan Amar Bank, akan mulai kami realisasikan rencana bank digital dan kolaborasi silang dengan memaksimalkan produk-produk unggulan Investree dan Amar Bank yang telah ada. Sehingga pelaku UMKM dapat #GrowToge7her bersama pemangku kepentingan Investree lainnya yang mendukung,” tutup Adrian.

 

HENNI SOELAEMAN

Exit mobile version