Sequoia Spartk Fellowship, Program Pelatihan dan Pendanaan Bagi Perempuan Pengusaha

Fairatmos

Tim Fairatmos terpilih di program Spark 02. (Foto: istimewa)

youngster.id - Sequoia Southeast Asia dan India meluncurkan kohort kedua dari program Sequoia Spark Fellowship. Ini adalah program dana hibah dan bimbingan senilai US$100.000 untuk mendorong lebih banyak perempuan menjadi pengusaha, termasuk di Indonesia.

Spark 02 meliputi 12 pendiri perempuan berambisi yang berusaha memecahkan berbagai masalah di berbagai sektor dan industri seperti teknologi iklim, teknologi kesehatan, SaaS, B2B, web3, internet konsumen dan D2C.

“Kami sangat senang dengan keberhasilan kohort pertama dan sangat bersemangat dengan potensi para founder dalam Spark 02. Program fellowship Sequoia Spark lahir dari keinginan dan komitmen untuk meningkatkan jumlah founder perempuan di wilayah ini dan berperan dalam mendukung tahap awal perjalanan mereka, terutama ketika akses menjadi tantangan,” ungkap MD Sequoia India Sakshi Chopra dalam keterangan pers, Kamis (19/1/2023).

Sebelumnya, Spark 01  merupakan kohort yang terdiri dari 15 perusahaan dan 20 pendiri perempuan. Per Desember 2022, 10 dari 15 startup ini telah mendapatkan pendanaan tahap awal dan Seri A dari berbagai perusahaan venture capital dan angel investor di kawasan ini, dan satu telah diakuisisi oleh Wipro, dengan total modal US$51 juta pasca Spark.

“Hal ini  menunjukkan bahwa mereka sedang membangun bisnis teknologi yang berkembang dan disruptif,” ujar Sakshi.

Menurut dia, empat dari 12 founder Spark 02 berasal dari Asia Tenggara dan delapan dari India. Startup-startup dari Asia Tenggara pertama ada Gigit.ai, startup web3 dalam misi untuk mendemokratisasi gig economy di Asia Tenggara. Kemudian Fairatmos, yang memberdayakan petani dan masyarakat kecil di Indonesia dengan membuat pasar kredit karbon agar dapat diakses oleh mereka.

Lalu Little Joy, startup commerce untuk ibu & bayi dan ekosistem digital pertama yang berfokus pada 1000 hari pertama perkembangan anak. Serta Ailiverse berbasis di Singapura yang mendemokratisasi teknologi mendalam sehingga perusahaan dari semua skala dapat memanfaatkannya dan mentransformasi bisnis mereka.

Selain itu ada startup-startup dari India seperti Zerocircle yang membantu brand-brand mengadopsi bahan yang terbuat dari rumput laut untuk menggantikan plastik sekali pakai. Hoop yang founder-nya membangun perusahaan kesehatan konsumen yang digerakkan oleh tujuan untuk mengubah perjalanan kesehatan anak muda India. Plodo yang membantu brand-brand yang mengutamakan digital memasuki lebih banyak konsumen dengan menyediakan semua yang mereka butuhkan untuk berkembang secara offline dan seterusnya.

Sakshi menjelaskan, program Spark telah dirancang dengan seksama untuk membantu para founder perempuan membangun dasar dari sebuah perusahaan yang bertahan lama. Seiring dengan kurikulum yang ketat, masing-masing founder telah dijodohkan dengan founder startup berpengalaman dari portofolio Sequoia Asia Tenggara dan India untuk bimbingan satu lawan satu selama program berlangsung, termasuk Hande Cillinger dari Insider, Julian Artopé dari Zenyum dan Siu Rui dari Carousell.

“Bimbingan dalam program ini akan menjadi landasan penting dalam membangun produk yang kuat dan peta jalan masuk ke pasar yang, akan membantu memobilisasi putaran penggalangan dana pertama mereka,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version