Setelah IPO Blibli Perkuat Strategi Efisiensi dan Perkuat Omnichannel

Blibli di BEI

Blibli resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (Foto: istimewa/blibli)

youngster.id - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan saham BELI. Perusahan optimis mampu mencatatkan kinerja lebih baik dengan menekankan strategi efisiensi dan juga memperkuat omnichannel.

CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menjelaskan, dengan aksi korporasi ini maka perseroan semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi.

“Selain itu, perseroan akan terus berusaha untuk mencari rekanan kerja sama baik dari global, nasional dan juga UMKM,” kata Kusumo dalam keterangannya Rabu (9/11/22).

Selain memperkuat omnichannel, perseroan juga menerapkan strategi efisiensi yang sudah dilakukan perseroan sejak tiga tahun yang lalu secara berkesinambungan pada semua platform seperti Blibli, tiket.com dan juga platform grosir yakni Ranch.

“Strategi ini juga akan perseroan gunakan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi secara global pada tahun depan,” ujarnya.

Menurut Kusumo, strategi efisiensi ini nyatanya membawa hasil yang baik. Semester pertama 2022, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan hingga 90% dari penjualan, begitu juga pendapatan perseroan dari monetisasi naik 30%.

Blibli resmi mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2022. Dengan melepas 15% saham Blibli meraup dana hingga Rp 8 triliun. Harga perdana yang ditawarkan kepada publik Rp 450 per saham.

Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.

“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin.

Selain itu, Total Processing Value (TPV) tercatat sebesar Rp 24,13 triliun, juga mencatatkan pertumbuhan 89,29% acara tahunan dari Rp 12,75 triliun dari semester pertama 2021.

Secara rinci, segmen 1P retail berkontribusi sebesar 19,1% dari TPV semester pertama 2022, yang kemudian disusul oleh segmen 3P retail sebanyak 58,9%, segmen institusi sebesar 13,9% dan physical stores 8,1%.

Sementara itu Chief Financial Officer Blibli Hendry mengatakan, berkat aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perseroan sejak 2019 lalu, dimana rasio pemasaran terhadap TPV turun dari 6% pada tahun 2019 menjadi 3,6% pada semester pertama 2022.

“Sejak awal bisnis model dari perseroan yakni berfokus pada meningkatkan yang berkesinambungan antara pertumbuhan dan profitabilitas dari omnichannel,” ujarnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version