youngster.id - Startup Share Cup dinyatakan sebagai juara pertama pada kompetisi sosial berbasis TIK yang dihelat PT Telkom, Socio Digi Leaders 2017. Share Cup dinilai mampu memberi dampak ke masyarakat dengan menawarkan solusi sebagai media iklan melalui gelas (cup) berbahan kertas.
“(Melalui Share Cup) kami memberi alternatif kepada advertiser melalui paper cup dengan harga jauh lebih hemat,” ujar Steven Aditya, CEO Share Cup.
Dijelaskan Steven, selama ini tak pernah diperhatikan bahwa ketika seseorang menghabiskan minuman dalam gelas memerlukan waktu hingga 15 menit. Oleh karena itu, sebuah iklan melalui cup (gelas), bisa jadi lebih efektif dan efisien dibandingkan beriklan melalui TV atau radio yang sepintas lalu.
Tak kalah penting, bahan baku gelas tersebut dibuat dari kertas yang mudah diurai sehingga ramah lingkungan. Inilah yang membuat pebisnis minuman tak perlu beli gelas karena bea produksi sudah diperoleh dari pengiklan dari depan cup tersebut. “Jika gelas habis, melalui aplikasi teknologi bisa disampaikan infonya untuk dipasok kembali,” ucapnya.
Sejatinya, Steven dan kedua rekannya: Eunike Regina Febby dan Yosua Nathanael, bukan berlatar belakang TIK. Ketiganya mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Nanyang Technological University. Steven merupakan mahasiswa teknik mesin, Yosua teknik elektro, dan Eunike dari teknik kimia. Akan tetapi, rasa ingin memberi dampak sosial kepada Indonesia, membuat mereka belajar otodidak.
“Semua tentang coding juga belajar dari internet dan scratch. Design juga waktu itu pakai power point. Tapi penting sekali dalam setiap aplikasi startup mempertimbangkan dampak sosial. Kalau hanya bisa menghisap sumber daya tanpa memberi impact, Indonesia bisa hancur,” ujar Steven, setelah Share Cup dinyatakan juara oleh Ketua Dewan Juri Herdy Harman (Chief Human Capital Officer PT Telkom), Billy Boen (pengusaha), Alamanda Santika (praktisi TIK), dan Nadine Chandrawinata (artis dan sociopreneur maritim).
Share Cup dinobatkan jawara, sekaligus berhasil menyisihkan ratusan peserta SDL 2017, beberapa bahkan berasal dari Australia, Belanda, Jerman, India, dan Perancis di Gedung Bandung Digital Valley, Bandung, Rabu (28/9/2017) malam. Share Cup akan memperoleh hadiah Rp 60 juta, beasiswa, serta company visit ke Eropa.
“Ke depannya, Share Cup ingin segera memperluas konsep bisnis. Kami juga ingin menciptakan bungkus makanan reuseable guna mengurangi sampah plastik dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” pungkas Steven.
Travel Share dan Market Hub
Sementara itu, juara kedua dan ketiga SDL 2017 diraih Travel Share dan Market Hub. Travel Share mendapat hadiah sebesar Rp 45 juta, beasiswa, dan company visit ke Hongkong. Sedangkan Market Hub mendapat hadiah sebesar Rp 30 juta, beasiswa, dan company visit ke Hongkong.
Travel Share merupakan sebuah platform tentang relawan di bidang pariwisata. Startup ini dikembangkan oleh tiga orang anak muda, yang juga tidak memiliki latar TIK. Mereka adalah Fidhzarian Utama, yang saat ini sedang mengambil jurusan master International Development, Risya Nurfitriani (jurusan pemasaran), dan Cindy Hapsari (juurusan organisational change). Ketiganya kuliah di University of Manchester.
“Travel Share menjadi media bagi traveller guna mendapat aktivitas volunteering di destinasi wisata berdasarkan skill yang dimiliki. Secara tidak langsung, Travel Share juga dapat meningkatkan marketing, sehingga warga Indonesia bisa menjadi relawan di daerah-daerah terpencil di Indonesia,” jelas Fidhzarian, CEO Travel Share.
Berbeda dengan Share Cup dan Travel Share, Market Hub ditangani anak-anak muda yang mumpuni di bidang TIK. Mereka adalah Dewa Wahyu dan Deta Utama Putra dari STIKOM Indonesia serta Dody dari STIMIK Primakara di Bali.
“Kami melihat bahwa market place di Indonesia sudah banyak. Namun, masih ada merchant yang jarang jualan online, kalaupun ada, mereka hanya ada di satu tempat. Jadi, Market Hub memungkinkan konsumen belanja online pada satu tempat, namun mencakup seluruh market place dalam satu dashboard,” ujar Dewa, CEO Market Hub.
SDL yang dihelat keduanya kalinya itu akan meneruskan tradisi sebelumnya ketika pemenang SDL 2016 dikirim antara lain ke Google, Facebook, Plug & Play di Silicon Valley, Amerika Serikat, Net CV di Hong Kong, serta Pay Pal Incubator di Singapura.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post