Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Silent Generation Masih Khawatir Lakukan Pembayaran Digital

8 Mei 2022
in Headline
Reading Time: 2 mins read
pembayaran digital

Layanan pembayaran digital. (Foto : Ilustrasi/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pembayaran digital telah menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen di Asia Tenggara, dalam hal melakukan transaksi keuangan online mereka. Namun penelitian Kaspersky berjudul “Mapping a secure path for the future of digital payments in APAC”, menemukan bahwa satu dari lima (21%) pengguna layanan pembayaran digital di Asia Tenggara masih mengalami kecemasan saat melakukan transaksi online.

Di antara usia-usia lain, kekhawatiran tertinggi terjadi pada kelompok tertua, Generasi bisu (Silent Generation) (30%). Menariknya, kelompok senior ini diikuti oleh generasi termuda sebesar 27%.

“Orang dewasa yang lebih tua bukan berasal dari era internet. Kekhawatiran mereka dapat dimengerti dan harus dilihat sebagai tindakan pencegahan untuk melakukan kesalahan yang dapat merugikan dalam teknologi yang masih mereka pelajari untuk digunakan,” kata kata Sandra Lee, Managing Director Kaspersky Asia Pasifik melalui siaran pers, Sabtu (7/5/2022).

Baca juga :   Kini, Bandung Miliki Wadah Pengembangan Bisnis Technopreneur

Penelitian ini juga menyebut, hampir satu dari lima (17%) pengguna di Asia Tenggara mengakui bahwa mereka lebih suka membayar dengan uang tunai, di mana generasi tertua mencatat persentase tertinggi (20%) di antara semua kelompok umur.

Beradaptasi dengan teknologi baru ini juga dapat menghadirkan tantangan tersendiri bagi Generasi Bisu dengan 20% dari mereka mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi keuangan online.

Sisi baiknya adalah, hampir seperempat (24%) dari semua responden dari Asia Tenggara menunjukkan bahwa mereka sepenuhnya mempercayai pembayaran digital.

“Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar dari mereka (26%) mempercayai platform pembayaran digital. Seiring mereka menyambut untuk mengadopsi perubahan, kami mendorong generasi muda untuk melangkah maju dan membantu orang yang lebih tua yang kita cintai dalam merangkul teknologi. Kesadaran masyarakat dan pemerintah serta upaya edukasi juga merupakan indikator penting,” jelas Lee.

Baca juga :   Arlin Condro : Wangi Aromanya, Semerbak Bisnisnya

Mengingat preferensi mereka untuk berhati-hati saat online, tidak mengherankan bahwa generasi tertua paling menyukai efisiensi perangkat lunak antivirus. Lebih dari tiga di antara lima (61%) orang dewasa berusia 55 tahun ke atas menunjukkan tingkat kepercayaan tertinggi terhadap solusi keamanan dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda.

Sementara rata-rata, setengah dari semua generasi di Asia Tenggara (50%) memahami pentingnya penggunaan perangkat lunak antivirus untuk melindungi uang dan data online mereka, Gen Z menunjukkan kepercayaan paling rendah sebesar 46%, Milenial sebesar 49%, dan Gen X sebesar 52% .

Hampir seperempat (20%) dari semua responden merasa bahwa penggunaan perangkat lunak antivirus sudah cukup, sebesar 17% responden merasa tidak yakin atau tidak mengetahui tentang bagaimana antivirus dapat membantu mereka mengurangi risiko kerugian finansial.

Baca juga :   LFC World Tour 2018 Beri Penggemar Liverpool Cicipi Suasana Anfield

Secara mengkhawatirkan, masih ada sekitar 14% yang mengatakan bahwa perangkat lunak antivirus bukanlah alat penting dalam memerangi ancaman dunia maya yang dapat mengancam data keuangan dan properti.

Lee menambahkan, arti penting sebenarnya dari solusi keamanan harus dipahami dengan baik saat ini ketika kita kerap menghadapi segala bentuk penipuan keuangan, satu demi satu. Penjahat dunia maya, kata dia, memahami kebiasaan dan keadaan emosional kita, karena mereka juga manusia.

“Kami telah melihat bagaimana mereka menjadi semakin kreatif dalam menargetkan pengguna dengan serangan rekayasa social. Oleh karena itu kami mendesak semua generasi melihat ke perspektif lebih dalam yaitu untuk melindungi perangkat mereka dengan alat yang tepat demi mengamankan tidak hanya data tetapi yang paling penting adalah uang dari hasil jerih payah mereka,” pungkas Lee.

 

STEVY WIDIA

Tags: kasperskypembayaran digitaltransaksi online
Previous Post

Alternatif Berbisnis Skincare Yang Mudah dan Tanpa Modal

Next Post

Peserta Startup Academy Indonesia Siap Kembangkan Produk dan Solusi Bisnis

Related Posts

Robot Meriahkan Acara Wisudawa ke-159 Undip
Headline

Waspadai Portal Palsu Universitas Bisa Curi Data Mahasiswa dan Dosen

6 September 2025
0
GO-PAY Terobos Cara Pembayaran di Sekolah
News

Fitur Gopay Spiker Bisa Deteksi Penipuan Transaksi Pembayaran Digital

31 Juli 2025
0
Waspada, Penipu Kripto Kini Targetkan Pengguna Google Forms
News

Waspada, Penipu Kripto Kini Targetkan Pengguna Google Forms

28 Juli 2025
0
Load More
Next Post
Google for Startups Accelerator: Indonesia

Peserta Startup Academy Indonesia Siap Kembangkan Produk dan Solusi Bisnis

livestreaming eSport

Microsoft Akan Hadirkan Layanan Streaming Game Untuk Semua Perangkat Elektronik

Soundcloud

SoundCloud Akuisisi Perusahaan AI Biar Bisa Prediksi Tren Musik Yang Akan Popular

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version