youngster.id - Di tengah pesatnya perkembangan digital di Indonesia, kebutuhan akan keamanan siber yang andal menjadi semakin krusial. Pesatnya adopsi kecerdasan artifisial (AI) juga menambah tantangan baru dalam menjaga kestabilan infrastruktur digital perusahaan.
Berdasarkan Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index, hanya 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kesiapan tinggi dalam menghadapi potensi serangan, menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan sistem di seluruh sektor. Hal ini mendorong Indosat Ooredoo Hucthison group menjalin kerja sama strategis dengan Cisco untuk meningkatkan pertahanan siber bagi para pengelola bisnis di Indonesia.
President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, hal ini didasari oleh meningkatnya kompleksitas risiko digital, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di lingkungan hybrid dan multi-cloud.
“Di era percepatan adopsi digital, keamanan siber menjadi fondasi utama dalam membangun ekosistem digital yang terpercaya. Memahami pentingnya hal ini, Indosat berkolaborasi dengan Cisco untuk menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks, sekaligus memberikan rasa aman bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan berkembang di dunia digital,” kata Vikram pada jumpa pers, Selasa (25/2/2025) di Jakarta.
Menurut Vikram, sebagai bagian dari strategi ini, Indosat dan Cisco menawarkan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup konsultasi, manajemen servis, termasuk Firewall, Secure Service Edge (SSE), Extended Detection and Response (XDR), Multi-Factor Authentication (MFA), serta Splunk untuk analisis data dan pemantauan ancaman.
“Solusi ini menjadikan pelanggan dapat mengantisipasi ancaman siber lebih dini, merespon cepat, dan memperoleh akses penuh untuk mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis. Dengan XDR, pelanggan dapat memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, termasuk serangan tersembunyi. Sistem ini membantu pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dengan lebih cepat seraya menjaga kelancaran operasional di era digital,” kata Vikram lagi.
Pada kesempatan itu President Director & CEO Lintasarta Bayu Hantasena menambahkan, kolaborasi ini bertujuan menyediakan solusi keamanan siber lengkap, layanan konsultasi, serta managed services untuk kebutuhan industri. Solusi yang ditawarkan mencakup layanan konsultasi, advisory, dan managed services menggunakan firewall, SSE, XDR, Multi-Factor Authentication, dan teknologi keamanan termutakhir dari Splunk.
“Dengan mengintegrasikan operasi keamanan dan AI, kolaborasi strategis ini memungkinkan industri di Indonesia dapat memperkuat sistem pertahanan siber sekaligus meningkatkan efisiensi operasional, “katanya.
Solusi ini menjadikan pelanggan dapat mengantisipasi ancaman siber lebih dini, merespon cepat, dan memperoleh akses penuh untuk mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis. Dengan XDR, pelanggan dapat memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, termasuk serangan tersembunyi. Sistem ini membantu pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dengan lebih cepat seraya menjaga kelancaran operasional di era digital.
Dalam komitmen menghadirkan solusi yang relevan, Lintasarta akan mendirikan experience center sebagai ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai use case dan memungkinkan pelanggan merasakan langsung penerapan solusi digital guna meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis.
Sementara itu President, Asia Pacific, Japan, and Greater China Cisco Dave West mengatakan, di tengah pesatnya perkembangan digital di Indonesia, kebutuhan akan keamanan siber yang andal menjadi semakin krusial.
“Seiring dengan semakin meluasnya ancaman digital, kemitraan kami dengan Indosat dan Lintasarta memiliki peran krusial dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh bagi perusahaan di berbagai sektor. Kolaborasi ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika era digital yang terus berkembang,” katanya.
Indosat bersama Cisco juga telah menghadirkan Cisco Networking Academy, pelatihan keamanan siber nasional dengan lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia telah memperoleh peningkatan keterampilan sejak program ini diluncurkan. Dengan dukungan fasilitas, sumber daya, dan instruktur berpengalaman, pelatihan ini membuka peluang bagi talenta muda untuk siap menghadapi tantangan di dunia digital yang terus berkembang.
STEVY WIDIA