youngster.id - Startup Singapura menjadi pilihan utama bagi para investor global. Laporan terbaru eConomy SEA 2025 menyebut, nilai investasi startup Singapura mencapai US$ 2,1 miliar. Sementara pendanaan untuk Indonesia hanya US$ 100 juta atau Rp 1,7 triliun (kurs Rp 16.733 per US$) selama Januari – Juni 2025.
Dalam laporan yang dibuat Google, Temasek, dan Bain & Company disebutkan, pendanaan 100% akan meningkat di Singapura, baru diikuti Vietnam (79%) dan Malaysia (64%), sementara Indonesia hanya 50% dalam kurun waktu 2025 – 2029.
Senior Partner Bain & Company mengatakan, fokus investor jauh lebih besar untuk startup AI, baik sebagai fitur maupun produk inti. Hal itu terjadi secara global.
“Ekspektasi para investor, mereka kemungkinan besar akan menemukan startup seperti itu yang berbasis di Singapura, mengingat rekam jejak dan cara negara ini membangun ekosistem,” ucap Aadarsh baru-baru ini.
Dalam laporan yang sama juga disebutkan jumlah startup AI di Singapura berkisar lebih dari 495 perusahaan. Jauh lebih banyak dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, seperti 60 Malaysia, 45 di Indonesia, 20 di Thailand, Vietnam sebanyak 40, dan Fillipina.
Aadarsh mengatakan penurunan itu bisa juga karena investor mencari apa yang bisa didapatkan setelah berinvestasi. Hal ini membuat mereka berhati-hati, termasuk mungkin beralih ke sektor lain untuk berinvestasi.
Laporan eConomy SEA 2025 juga melihat jumlah pendanaan di Indonesia mengalami penurunan sejak 2021. Saat itu sebanyak 649 pendaan tercatat, sementara selama enam bulan pertama tahun 2025 hanya 20 dan menurun dari tengah tahun kedua 2024 sebanyak 22 pendanaan.
Tren yang sama juga terjadi di seluruh Asia Tenggara. Pada 2021 tercatat 2.697 investasi, menurun hingga 191 investasi pada pertengahan tahun pertama 2025.
Aadarsh berharap, akan ada pergeseran. Jadi bukan hanya berfokus pada pasar global, namun juga lebih banyak keterlibatan dan nuansa lokal.
“Oleh karena itu, saya berharap akan melihat lebih banyak pendanaan yang keluar dari Singapura dan masuk ke pasar-pasar tersebut, dan sebagian besar akan masuk ke pasar-pasar yang lebih besar seperti Indonesia,” ucapnya.
STEVY WIDIA

















Discussion about this post