youngster.id - Celestine Wenardy, siswi kelas 12 SMA berinisiatif mengembangkan alat yang dapat mendeteksi kadar gula darah melalui suhu tubuh penggunanya. Alat ini diharapkan dapat memecahkan masalah kesehatan terkait dengan penyakit diabetes di di Indonesia.
Lewat penelitiannya berjudul ‘Affordable Noninvasive Continuous Blood Glucose Concentration Monitoring via Interferometry and Thermal Technology’, Celestine menggunakan interferometri dan teknologi termal yang digunakan dalam pengukuran konsentrasi glukosa darah.
Lebih dari itu, menurutnya berdasarkan resistensi masing-masing resistor dan termistor yang digunakan sebagai indikator, pembacaan konsentrasi glukosa yang akurat dapat diperoleh secara non-invasif dan kontinu dengan metode yang terjangkau.
“Ke depannya proyek ini akan terus dikembangkan. Aku berharap proyek ini dapat berguna tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dunia dalam mengendalikan penyakit diabetes,” ungkap Celestine saat ditemui belum lama ini.
Hasil inovasi ini membawa Celestine menjadi finalis Google Science Fair 2019.
“Aku juga mau menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan pesan kepada semua anak di seluruh dunia, bahwa tidak ada kata terlalu cepat untuk mulai mewujudkan mimpi dan ambisimu. Kalau anak perempuan seperti saya bisa mengembangkan alat, maka kamu juga pasti bisa membuat perubahan,” pungkasnya.
Biasanya, alat pengecek kadar gula darah hanya menggunakan sampel darah dari pasien atau pengguna, namun alat yang dikembangkan Celestine ini, nantinya mengecek kadar gula darah cukup dideteksi dengan suhu tubuh pasien atau pengguna.
STEVY WIDIA