youngster.id - Setelah peresmian dan operasional layanan di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Smart City Nusantara (SCN) PT Telkom Indonesia siap melayani Ibu Kota Nusantara Titik 0 KM.
Smart City Nusantara (SCN) Telkom ini di dalamnya tercakup layanan Smart Village Nusantara (SVN), Smart City dan Kawasan (SCaN), SCN-Hub (integrasi data) serta PGD (Pesantren Go Digital),
Wahyudi, Tribe Leader Smart Village and Community PT Telkom mengatakan, sepanjang Juli pihaknya telah melakukan pengenalan desa cerdas melalui Smart Village Nusantara (SVN). Yaitu melalui bimtek implementasi salah satu solusi layanan Smart Village Nusantara, yakni simpeldesa yang merupakan solusi digitalisasi desa berbasis ekosistem ke aparat Pemerintah Desa Bukit Raya untuk diteruskan sosialisasi di awal Agustus ke RT, PKK, Karang Taruna, dan Majelis Taklim setempat.
“Hasilnya saat ini, dari 3.035 penduduk Bukit Raya pada 1.022 kepala keluarga di sana, dengan potensi pengguna ada 2.341 user. Dari potensi tersebut, saat ini sudah hampir 300 pengguna aktif bulanan simpelDesa,” kata Wahyudi, Jumat (19/8/2022).
Saat ini, fitur yang digunakan mayoritas adalah akses berita desa, lapor desa, info desa, serta urusan surat menyurat dari warga ke pemerintah desa. Sedangkan fitur ekonomi pasar desa baru mulai diperkenalkan.
Menurutnya, persentase 12% relatif baik untuk ukuran layanan yang baru resmi digunakan dalam beberapa minggu saja. Merujuk pengalaman instalasi SVN di lebih dari 500 desa se-Indonesia sebelumnya, merujuk persentase tadi, maka Smart City Nusantara Telkom optimistis pengunduh-pengguna akan terus bertambah yang pada akhirnya kebermanfaatan SVN akan terasa di seluruh masyarakat.
Selain itu, sambung Wahyudi, konsep SVN menekankan digitalisasi sistem pelayanan desa (Smart Governance), pengembangan kehidupan sosial masyarakat (Smart Society) dan pemberdayaan serta pengembangan ekonomi warga, UMKM dan Bumdes (Smart Economy), kemudian monitoring dan evaluasi, dalam proses transformasinya melalui social development diantaranya melalui pembentukan komunitas digital Desa Bukit Raya. Dan saat ini, terdapat penggunaan teknologi augmented reality untuk mendukung promosi produk UMKM di Desa Bukit Raya, hingga virtual tour Titik Nol IKN dan 3D design untuk pengembangan kawasan wisata Bukit Bangkirai.
“Terlebih pada 18 Agustus lalu, sarana prasarana penguat baru diresmikan Komisaris dan Dirut PT Telkom serta Kepala Otorita IKN yakni mini data center atau Micro Edge DC neuCentrIX di Kecamatan Sepaku yang akan lebih mengoptimalkan semua layanan SCN di IKN nantinya,” katanya.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah sebelumnya menjelaskan, infrastruktur telekomunikasi di IKN Nusantara masih akan terus dikembangkan ke depannya.
“Pengembangannya dilakukan sesuai timeline pembangunan IKN Nusantara dari Otorita. TelkomGroup siap menyediakan jaringan serat optik dan layanan fixed broadband, jaringan nirkabel seluler 4G dan 5G, satelit dan Starlink, WiFi-6, serta jaringan backbone dan transpor,” kata Ririek.
Komisaris Utama Telkom, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pengembangan teknologi digital di IKN Nusantara oleh PT Telkom bisa mencegah kesenjangan adopsi teknologi sejak dini antara IKN Nusantara dengan penduduk di wilayah sekitarnya.
“Ini tentang bagaimana IKN dapat menjadi role model bagi pembangunan kota di seluruh Indonesia, implementasi SVN di Desa Bukit Raya adalah wujud ajakan Telkom ke pemerintahan dan masyarakat desa mengimplementasikan pemanfaatan infrastruktur dan ekosistem digital,”katanya.
Ungkapan senada dikemukakan Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono. Dia mengapresiasi langkah Telkom sebagai upaya mengatasi kesenjangan digital. “IKN akan jadi smart city, kecerdasan itu akan digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari warga,” tambahnya.
STEVY WIDIA