youngster.id - Era digital menuntut banyak orang melahirkan kreatifitas baru untuk memenangi persaingan. Kreatifitas tersebut kali ini diwujudkan oleh tim mahasiswa IPB yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) 2019 membuat kandang puyuh otomatis yang memanfaatkan Handphone (HP) Android.
Mereka adalah Mohammad Daffa Valdivia, Rizkia Hadi Safitri dan Egy Rizky Ismail dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Selain itu ada juga anggota lainnya yakni M. Lutfi Zayyan dari Departemen Permanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Mirsa Wahyuni dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan. Tim ini dibimbing Lilis Sucahyo, STP, MSi.
Kandang Puyuh konvensional biasanya memiliki umur penggunaan yang tidak sustainable. Pembersihan kandang dan pemberian makan dan minum yang tidak teratur menjadi kendala tersendiri bagi peternak burung puyuh. Karena itulah diperlukan modernisasi terhadap kandang puyuh agar tercipta kandang yang sustainable dan dapat memudahkan para perternak dalam beternak puyuh.
“Karena itu kami membuat kandang yang bisa diawasi langsung menggunakan aplikasi android yang ada di HP kita masing-masing. Kami membuat kandang yang sudah ter-install Aplikasi SQUASH yang bisa memantau kondisi kandang puyuh melalui HP,” ujar Daffa selaku Ketua Tim yang dilansir Humas IPB baru-baru ini.
Menurut Daffa, aplikasi ini bekerja secara otomatis, mulai dari pemberian pakan dan air minum, pengendalian suhu dan pembersihan kandang otomatis. Pengendalian kondisi kandang dilakukan dengan menggunakan webcam untuk direkam ke dalam aplikasi SQUASH.
Pada aplikasi ini ada tiga data yang dicatat secara periodik sesuai rentang waktu yang diinginkan yakni suhu, kelembaban dan kebisingan. Data yang terlihat di aplikasi SQUASH sudah dalam bentuk grafik yang menunjukkan peningkatan atau penurunan (suhu, kelembaban dan kebisingan) pada kandang puyuh.
Untuk proses pembersihan kandang otomatis, mereka menggunakan conveyor untuk membawa kotoran ke arah samping kiri dan kanan kandang. Conveyor ini digerakkan dengan poros yang diputar dengan motor listik tiga fase dengan transmisi rantai-sproket. Di bagian samping kandang telah disediakan pengerok yang digunakan untuk mengerok kotoran puyuh yang menempel pada conveyor. Kotoran tersebut akan ditampung ke karung yang sudah disediakan pada samping kiri dan kanan kandang.
“SQUAH diciptakan untuk membantu peternak-peternak puyuh yang memiliki pengetahuan tentang beternak puyuh yang baik. Hampir semua orang memiliki HP Android, baik dari kalangan yang muda ataupun yang tua. Selain itu, teknologi 4.0 sudah begitu banyak digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, karena itulah peternak puyuh juga dipacu untuk beralih ke teknologi 4.0 untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan keuntungan dan meringankan beban kerja yang dilakukan,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR