youngster.id - Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, rasio wirausaha Indonesia masih 3,35% dari total angkata kerja per Oktober 2024. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio wirausaha negara tetangga Malaysia yang mencapai 4,74% dan Singapura 8,76%.
Kondisi ini mendorong Starbucks berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar program Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP). Program ini bertujuan mendorong lahirnya pengusaha muda dari kalangan pelajar.
Senior General Manager, Corporate Public Relation PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi jenama Starbucks di Indonesia, Avolina Raharjanti mengatakan, kegiatan SCYEP ini untuk menjawab tantangan generasi muda untuk dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
“Kami ingin berkontribusi positif bagi ribuan komunitas di seluruh dunia. Di kegiatan SCYEP, kami memberikan pendampingan terhadap para siswa dalam merintis dan mengembangkan perusahaan siswa atau student company sambil mengajarkan mereka keterampilan praktis dalam memulai dan mengelola bisnis, mengelola keuangan, mengembangkan produk atau layanan, hingga memasarkan usaha mereka,” katanya pada acara Regional Student Company Competition yang merupakan puncak rangkaian SCYEP, Rabu (16/4/20205) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Pada SCYEP 2025 berhasil menjaring 275 siswa SLTA dari 10 kota di Indonesia untuk membangun student company (SC) di kota Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Jayapura. Setelah melalui proses selama enam bulan, ada 39 tim yang lolos kurasi. Kemudian pada penilaian akhir terpilih 15 tim yang masuk nominasi untuk meraih penghargaan dan apresiasi.
Prestasi tertinggi diraih tim Plurify SC dari SMA Pangudi Luhur Jakarta dan tim Lituhayu SC dari SMAN 3 Yogyakarta sebagai The Best Student Company Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program 2025.
Tim Plurify SC membuat produk 2in1 berupa perpaduan sabun dan shampoo berbahan dasar minyak kelapa dan minyak jagung. Produk ini selain aman bagi lingkungan juga kemasannya tidak menggunakan plastic, tetapi dapat menjadi benih bunga.
Sedang tim Lituhayu SC membuat sambo ramah lingkungan dari ampas jahe dan ampas kopi yang cocok untuk penderita auto imun, demartitis, psoriasis dan eksim.
Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia Pribadi Setiyanto mengungkapkan, sejak tahun 2019 program ini telah memberikan manfaat bagi 5.091 pelajar dan melibatkan lebih dari 1.655 sukarelawan termasuk karyawan Starbucks.
“Program ini menjadi ruang bagi para siswa untuk menggali potensi, membangun kreativitas, dan mengasah keterampilan bisnis yang relevan dengan dunia kerja masa depan. Kami bangga melihat transformasi para peserta menjadi pengusaha muda yang percaya diri, inovatif, dan siap memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka,” pungkasnya.
Juara dari SCYEP 2025 akan mewakili Indonesia pada SCYEP Asia Pasific 2025.
STEVY WIDIA
Discussion about this post