Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Startup Beleaf Raih Pendanaan Seri A Sebesar US$6,85 Juta

2 Agustus 2023
in Headline
Reading Time: 4 mins read
Beleaf

Startup Beleaf Raih Pendanaan Seri A Sebesar US$6,85 Juta (Foto: istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Startup agritech Beleaf Farms (Beleaf) mengumumkan raih US$6,85 juta atau sekitar Rp103 miliar dari putaran pendanaan Seri A, yang dipimpin oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures. Investor lain yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah Openspace dan beberapa investor strategis lainnya.

Putaran pendanaan ini merupakan pendanaan kedua dari Alpha JWC untuk Beleaf, setelah sebelumnya mereka turut serta dalam pendanaan tahap awal (seed round) sebesar US$2,2 juta pada akhir 2022.

Founder dan CEO Beleaf Amrit Lakhiani mengatakan, pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan program Farming-as-a-Service (FaaS).

Pendanaan Seri A terbaru ini diharapkan dapat memfasilitasi misi Beleaf untuk memperluas jaringan pertanian ke beberapa lokasi baru, termasuk Bali, Medan, dan Lembang. Di lokasi – lokasi ini, Beleaf akan membangun kebun untuk penelitian dan pengembangan sebagai basis dalam meluncurkan jaringan FaaS di seluruh negeri.

Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat rantai pasokan dan divisi komersial mereka untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas penjualan mereka ke negara-negara baru. Beleaf juga akan terus mendorong pengembangan perangkat IoT dan sistem operasi Beleaf lebih memungkinkan layanan FaaS mereka dan meningkatkan hasil petani.

“Beleaf berkomitmen untuk meningkatkan hasil dan produktivitas petani lokal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia,” kata Amrit, Selasa (1/8/2023).

Program FaaS diluncurkan tahun 2022, yang bermula dengan melibatkan para petani di daerah Puncak dan Bandung dengan sistem manajemen pengelolaan pertanian berbasis teknologi. Potensi Indonesia sebagai negara agraris masih belum cukup optimal ditinjau dari ketergantungannya yang masih tinggi pada impor pertanian. Namun demikian, program FaaS sudah dapat dengan cepat mengatasi beberapa tantangan mendesak di sektor ini.

Baca juga :   Raih Pendanaan, Semaai Hadirkan Layanan Komprehensif Bagi Komunitas Pertanian Pedesaan

“Kami menyadari bahwa ketimbang menambah jumlah perkebunan, kami memiliki teknologi yang sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan secara luas. Kami memutuskan untuk menggunakan expertise dan teknologi yang kami miliki untuk memberikan keuntungan yang sama kepada para petani, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas kolektif dari industri pertanian Indonesia yang saat ini menghadapi beberapa hambatan,” kata Amrit.

Masyarakat petani Indonesia masih sangat terfragmentasi. Sebanyak 70% dari petani di Indonesia adalah petani kecil yang kesulitan mengakses pembiayaan, asuransi, teknologi, logistik, dan akses langsung ke pasar.

“Program FaaS Beleaf berada pada posisi unik untuk mengatasi masalah-masalah ini dan dapat menjadi sarana untuk mewujudkan potensi pertanian Indonesia,” tambahnya.

Menurut Amrit, Beleaf menggunakan big data dan sistem Internet-of-Things (IoT) yang memungkinkan automasi yang akurat serta layanan manajemen pertanian lainnya.

Beleaf bertujuan untuk menawarkan layanan end-to-end sebagai produk FaaS lengkap: mulai dari input, teknologi pertanian, dukungan agronomi, hingga pengambilan hasil panen – menghubungkan pertanian, ahli agronomi, dan pengecer dalam satu ekosistem terintegrasi. Dengan demikian, Beleaf memungkinkan para petani untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan profitabilitas mereka.

Saat ini, fokus bisnis mereka adalah untuk mengendalikan dan meningkatkan hasil panen dari mitra petani, dengan peningkatan hasil yang saat ini mencapai hingga 15%. Melalui platform Beleaf, petani dapat memantau cuaca, kegiatan penanaman, penaburan, pemberian nutrisi, perencanaan pertanian, dan panen. Semua data yang dikumpulkan dari proses ini akan digunakan untuk menjadi feedback bagi machine learning untuk penelitian dan pengembangan solusi masa depan bagi Beleaf dan kebun itu tersendiri.

Baca juga :   Telkomsel Mitra Inovasi Pimpin Pendanaan Pre-Series B Startup Agritech EdenFarm

Beleaf memanfaatkan fasilitas pascapanen mereka untuk mengonsolidasikan volume dan menghasilkan produk yang konsisten berkualitas tinggi untuk diekspor ke jaringan klien internasional mereka. Berdasarkan hal tersebut, Beleaf berada di posisi prima untuk menjadi pemimpin kategori dalam ekspor sayuran hijau dan umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, jahe, dan wortel.

Eko Kurniadi, Partner of Investment di Alpha JWC Ventures mengatakan, sejak investasi Alpha JWC di tahun 2022 lalu, Beleaf secara konsisten telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa sebagai salah satu perusahaan agritech terdepan di Indonesia.

Menurutnya, Beleaf memberikan penawaran yang menyeluruh untuk memberdayakan para petani agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk demi perbaikan ekonomi dan pengalaman bertani yang lebih baik.

“Kami sangat senang dapat kembali memperkuat dukungan kami kepada Amrit dan timnya melalui pendanaan Seri A ini, dan kami berharap dapat terus menyaksikan pertumbuhan Beleaf  yang berkelanjutan dan dampak positif yang mereka ciptakan baik di Indonesia maupun di luar negeri,” kata Eko.

Beleaf didirikan oleh Amrit Lakhiani pada tahun 2019 sebagai merek sayuran dan buah – buahan hidroponik berkualitas tinggi dengan marjin tinggi yang berfokus pada sayuran hijau. Beleaf kemudian memperluas ragam penawarannya ke berbagai produk, termasuk produk yang dihasilkan dari proses pertanian konvensional.

Baca juga :   Raih Pendanaan Pre-Seed Startup Agritech Lokatani Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi

Produk Beleaf kini dijual di pasar domestik dan ekspor. Saat ini, produk Beleaf sudah tersedia di 4 negara, termasuk Singapura, dengan tujuan untuk masuk ke 6 negara lainnya pada akhir tahun 2024. Beleaf juga sudah tersedia di lebih dari 180 outlet ritel di wilayah Jakarta, 8 kanal online, dan sejumlah restoran.

Perkembangan Beleaf yang pesat telah mendapatkan pengakuan dari para investor. Dengan jaringan petani yang saat ini telah mencapai 145 orang, Beleaf bertujuan untuk memberdayakan setidaknya 2.000 petani pada akhir tahun 2024. Program FaaS (Farming-as-a-Service) mereka telah memberikan hasil yang menjanjikan, meningkatkan hasil dan pendapatan untuk banyak petani, terbukti dari kesuksesan mereka dalam mendistribusikan 700 ton produk pada Mei 2023.

“Openspace telah menilai banyak startup agritech, dan kemajuan Beleaf di tahap awal benar-benar menonjol dibanding yang lain. Pendekatan full-stack pada beberapa jenis tanaman pilihan memungkinkan mereka untuk tumbuh dengan cepat, terlebih karena keberhasilan mereka untuk meraih margin terbaik di kelasnya. Kami percaya pada kemampuan eksekusi mereka dan kami sangat antusias untuk bekerja sama lebih lanjut dengan mereka,” ujar Ian Sikora, Direktur Eksekutif di Openspace. (*AMBS)

 

Tags: Beleaf Farms (Beleaf)program Farming-as-a-Service (FaaS)startup agritech
Previous Post

Tren Investasi Sektor ESG Diproyeksi Capai US$3,3 Triliun di Tahun 2026

Next Post

Monash University dan Sinar Mas Land Gelar Kompetisi Urban Design Berbasis Riset

Related Posts

Raih Pendanaan Pre-Seed Startup Agritech Lokatani Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi
Headline

Raih Pendanaan Pre-Seed Startup Agritech Lokatani Akan Tingkatkan Kapasitas Produksi

6 September 2024
0
Elevarm
Headline

Agritech Elevarm Raih Pendanaan Awal Senilai US$2,6 Juta

9 Mei 2024
0
agritech Kora
Headline

Agritech Kora Peroleh Pendanaan Tahap Awal Sebesar Rp6,1 Miliar

16 September 2023
0
Load More
Next Post
Monash University Indonesia

Monash University dan Sinar Mas Land Gelar Kompetisi Urban Design Berbasis Riset

Erajaya Digital

Berkat Strategi Ekspansi Footprint Ritel, Erajaya Catat Peningkatan Penjualan 23,5%

Fintech Boost

Dukung Pasar Yang Kurang Terlayani di Indonesia, Fintech Boost Komit Percepat Inklusi Keuangan dan Digitalisasi UMKM

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version