Startup Digital Masih Berpotensi Untuk Berkembang

HUB.ID

HUB.ID merupakan program akselerator bagi para pelaku startup di tahapan post-seed. (Foto: istimewa/Kominfo)

youngster.id - Startup digital dinilai masih memiliki potensi berkembang. Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memberikan pendampingan serta pembinaan agar para startup dapat meningkatkan usahanya (scale up).

Menkominfo Johnny G Plate menekankan,penting pendampingan idea generation dari founders startup digital. “Mereka ini bukan businessman. Mereka punya gagasan atau ide yang bagus, punya alur pikir teknologi yang baik. Hal yang dibutuhkan para founders adalah teknologinya, funding (pembiayaan), dan management. Pendampingan itu yang harus diberikan agar bertumbuh dan berkembang,” kata Johnny belum lama ini.

Menurut Johnny, untuk itu Pemerintah hadir untuk menjaga perusahaan startup digital agar tidak mengalami collapse sebelum waktunya.

“Scale up itu mudah saja disebut, tetapi levelling-nya banyak. Sampai ada misalnya dibangun dari pertama dan selalu capital expenditure akan keluar terus karena butuh pengembangannya sampai kepada capital venture masuk, apakah stop? Tidak juga, perusahaan startup akan berkembang sampai nanti betul-betul giant financing backup-nya itu masuk baru nanti kategorinya besar,” jelasnya.

Menkominfo menyatakan saat capital venture masuk ke startup digital, maka manajemen capital venture akan turut serta dalam startup digital. Oleh karena itu, pilihan produk dan pendampingan memiliki arti penting.

“Pemerintah bersama dunia usaha memberikan pendampingan mulai dari yang kecil-kecil yakni generasi milenial Indonesia, dengan harapan startup digital dapat berkembang,” tuturnya.

Menteri Johnny juga mengingatkan agar semua pihak bisa mendukung tumbuhnya ide startup digital di kalangan milenial.

“Pemerintah mendorongnya untuk mengembangkan ide tersebut. Ketika tidak bisa berkembang, idenya berganti dan belum ada cost apa-apa untuk dia dan ini dibilang tadi di awal nanti akan terjadi PHK, ya dia bekerja di banyak tempat kok dari satu tempat untuk banyak produk. Jadi bila produk yang satu gagal, masih ada produk yang lainnya lagi. Ini yang harus kita tumbuhkan,” ungkapnya.

Menurut Menkominfo, jalan startup digital berkembang menjadi unicorn atau decacorn tidak selalu mudah. Bahkan dari pengalaman beberapa startup digital, untuk bisa decacorn di Indonesia akan melalui proses merger dan akuisisi.

“Karena sendirian belum bisa. Tidak, ideanya dari mereka tetapi yang mengembangkannya itu ekosistem termasuk banking dan financial system di dalamnya. Jadi idenya untuk dikembangkan harus sesuai dengan segmentasi pasar yang ingin dimasuki,” tandasnya.

Menteri Johnny meyakini peluang itu akan selalu ada karena besarnya potensi ekonomi digital nasional. Oleh karena itu, Menkominfo mengajak semua pihak mendorong pengembangan ekosistem digital nasional.

“Potensi digital economy Indonesia ini kan 40% dari Digital Economy ASEAN dan punya punya valuasi prognosis sekitar USD315 Miliar pada tahun 2030 mendatang. Market digital ekonomi kita besar, jangan takut dan khawatir. Marilah kita kembangkan ini,” ajaknya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version