Startup Fintech Indonesia Yang Kantongi Pendanaan Besar Selama 2022

(ki-ka) President Director Modalku Finance Steven Gunawan dan Co-Founder Modalku Reynold Wijaya. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Industri startup tengah dilanda tech winter. Hal ini berpengaruh pada pendanaan. Meski demikian, tak sedikit startup di Indonesia yang mendapatkan suntikan dana besar dari para investor pada tahun 2022.

Pertama adalah Akulaku startup fintech untuk layanan pinjaman online. Terhitung dua kali dalam setahun mereka menerima suntikan dana dengan jumlah fantastis, yakni dari Siam Commercial Bank Plc, dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).

Suntikan dana dari Siam Commercial Bank datang awal tahun ini, dengan total pendanaan baru sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun. Kemudian suntikan dana dari MUFG sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun bank terbesar di Jepang itu. Akulaku dan MUFG berencana untuk berekspansi ke pasar dan produk baru bersama-sama pada tahun 2023.

Kemudian ada Xendit merupakan startup fintech yang bergerak di segmen pembayaran. Mereka telah menyandang status unicorn pada akhir 2021. Tebaru, pada Mei 2022, Xendit mengumumkan merampungkan pendanaan seri D senilai US$300 juta (Rp 4,3 triliun).

Pendanaan itu dipimpin oleh Coatue dan Insight Partners, dengan investasi tambahan dari Accel, Tiger Global, Kleiner Perkins, East Ventures, Amasia, Intudo, dan Goat Capital milik Justin Kan. Sepanjang perjalanannya, Xendit telah mengumpulkan dana US$538 juta (Rp 7,8 triliun).

Startup fintech yang juga mendapatkan pendanaan besar adalah DANA. Suntikan investasi dari Sinar Mas bagi DANA mencapai US$250 juta (sekitar Rp 3,7 triliun). Selain itu, DANA juga mendapat investasi Lazada dengan nilai yang tidak dipublikasikan.

Namun, data yang dipublikasikan oleh CB Insights menyatakan total nilai kesepakatan pendanaan seri A DANA adalah US$554,5 juta atau sekitar Rp 8,7 triliun. Suntikan modal tersebut memberikan dana status unicorn dengan valuasi sekitar US$1,13 miliar.

Startup fintech yang juga mendapat pendanaan besar adalah Modalku atau Funding Societies. Mereka memperoleh investasi US$144 juta (sekitar Rp2 triliun) dalam putaran pendanaan Seri C+ pada Februari tahun ini.

Pendanaan kali ini dipimpin oleh Softbank Vision 2, dengan investor baru, antara lain VNG Corporation yang merupakan perusahaan teknologi raksasa dari Vietnam, Rapyd Ventures, investor global berbasis di Asia, EDBI; Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.

Pendanaan besar juga diraih Fazz, yang sebelumnya dikenal sebagai Fazz Financial Group. Pada September lalu mengumumkan investasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun dalam pendanaan Seri C.

Pendanaan ini terdiri atas ekuitas senilai US$75 juta, yang meliputi investasi dari investor terdahulu seperti Tiger Global, DST Investment, B Capital, Insignia Ventures Partners dan ACE & Company. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini meliputi Ilham Ltd, EDBI, InterVest, Michael Seibel Managing Director dari Y Combinator dan Hans Tung Managing Partner dari GGV Capital.

Startup fintech, Flip, mengumumkan penutupan kedua ronde pendanaan Seri B mereka pada bulan Juni. Lanjutan putaran ini membawa total modal Seri B yang dihimpun Flip melampaui US$100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tencent, dengan partisipasi dari Block Inc. (sebelumnya Square Inc.) dan investor terdahulu seperti Insight Partners. Block Inc., adalah perusahaan blockchain yang didirikan dan dipimpin oleh Jack Dorsey, pendiri dan mantan CEO Twitter.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version