Startup Gapai.id Targetkan Raih US$1 Juta dalam Putaran Pendanaan Tahap Awal

startup Gapai.id

Startup Gapai.id Targetkan Raih US$1 Juta dalam Putaran Pendanaan Tahap Awal (Foto: Istimewa)

youngster.id - Startup lowongan kerja untuk migran Gapai.id mengumumkan pembukaan putaran pendanaan tahap awal (seed funding), yang menargetkan capaian senilai US$1 juta atau sekitar Rp15,9 miliar.

Radityo Susilo, CEO Gapai.id mengatakan, dana yang diperoleh dari putaran pendanaan baru ini rencananya akan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan operasional (50%), memperkuat pemasaran dan pengembangan produk (38%), serta manajemen perizinan dan aset (12%).

Hingga saat ini, Gapai.id sebagai portal migran terintegrasi pertama di Indonesia telah menyediakan lebih dari 400 lowongan kerja di 11 negara.  Jumlah pencari kerja migran yang mendaftar pun kian bertambah, mencapai 8.000 pendaftar, dimana 300 diantaranya telah diproses dan mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Sektor dengan perekrutan tertinggi adalah sektor hospitality (48,4%), manufaktur (26,5%), perkantoran (20,5%), dan kesehatan (4,7%).

“Gapai.id memiliki misi untuk memberdayakan pekerja Indonesia dengan memperluas akses ke peluang kerja, termasuk ke luar negeri. Tujuan kami adalah untuk menciptakan opsi yang lebih beragam bagi pekerja lokal dengan membuka akses ke pasar internasional,” kata Radityo, Senin (23/10/2023).

Dengan populasi terbesar keempat di dunia, saat ini Indonesia masih mencatatkan angka pengangguran yang cukup tinggi, yakni 12 juta. Sementara itu, jumlah tenaga migran dari Indonesia masih terbatas di angka 72 ribu.

Sebagai perbandingan, Filipina mampu mengirimkan 10x lipat tenaga migran lebih banyak (745 ribu) ke pasar global, dan angka pengangguran pun jauh lebih rendah di angka 2,6 juta. Jika Indonesia bisa dalam level produktivitas Filipina, Indonesia bisa meraih peluang hingga US$141 milliar tiap tahunnya.

“Kami yakin dengan memberikan kesempatan pekerja lokal untuk mendapatkan peluang bekerja di luar negeri, kami sejatinya bisa membantu meningkatkan standar kompetensi dan keterampilan yang bisa dibawa lagi ke Indonesia,” tambahnya.

Selain membantu mengurangi angka pengangguran, solusi Gapai.id membuka peluang bagi pekerja migran untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Rata-rata pekerja migran dengan skill yang sama bisa mendapatkan gaji hingga 6x lipat lebih tinggi di pasar kerja global.

Dengan adanya portal terintegrasi seperti Gapai.id, tenaga kerja migran Indonesia pun bisa terhindar dari upaya penipuan atau pemerasan yang kerap terjadi dalam penyaluran ke luar negeri.

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerja, Gapai.id memastikan bahwa setiap perusahaan mitra menerapkan standar ketenagakerjaan yang adil dan etis. Seluruh lowongan di platform pun telah dikurasi dan disahkan oleh tiga lembaga resmi, yaitu: Kemenlu melalui KBRI di negara penempatan, Kemenaker, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Dengan kondisi dimana secara rata-rata kandidat menunggu 4-6 bulan sampai dengan waktu keberangkatan, Gapai.id mencatat aktualisasi hanya dengan 32 hari dapat berangkat ke negara tujuan, hal ini dirasakan oleh 25 kandidat yang telah berhasil berangkatkan dan ditempatkan di Rixos Hotel by Accor Group di Qatar pada bulan Agustus silam.

Boni Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo RI mengatakan, pihaknya sangat bangga melihat pencapaian Gapai.id, yang merupakan peserta dari Batch ke-7 program Startup Studio Indonesia (SSI).

“Kami melihat startup ini mampu menjawab tantangan sosial yang ada menjadi peluang upskilling serta meningkatkan daya tawar SDM Indonesia di ekosistem kerja global. Kominfo terus berkomitmen untuk mendukung serta membina perjalanan startup digital muda di Indonesia melalui program SSI, agar mereka dapat menavigasi dinamika pengembangan bisnis dan memaksimalkan potensi serta dampak positif bagi masyarakat,” kata Boni. (*AMBS)

 

Exit mobile version