youngster.id - Startup recommerce yang berfokus pada pengelolaan barang overstock dan produk gagal kirim, LIQUID8, mengumumkan telah mendapatkan pendanaan awal dari SPIL Ventures. Tetapi, tidak disebutkan besaran nominal yang diperolehnya.
Co-Founder & CEO LIQUID8, Mike Roosevelt, menjelaskan, melalui LIQUID8 pihaknya ingin menciptakan industri recommerce yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berbasis teknologi di Indonesia.
Menurut Mike, model bisnis recommerce ini memiliki product-market fit yang kuat di Indonesia karena beberapa faktor utama. Pertama, tingkat gagal kirim (failed delivery) yang tinggi – Lebih dari 20% pesanan online di Indonesia mengalami gagal kirim, terutama karena metode pembayaran Cash on Delivery (COD). Kedua, overstock inventory yang terus meningkat – Setiap kampanye diskon besar seperti 11.11 dan 12.12 menghasilkan surplus stok yang signifikan dari e-commerce dan retailer.
Ketiga, tren ekonomi sirkular dan ESG – Semakin banyak perusahaan yang mencari solusi berkelanjutan untuk mengurangi limbah dan menerapkan prinsip zero waste, sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan. Keempat, pertumbuhan UMKM dan reseller – Makin banyak UMKM yang mencari sumber barang berkualitas dengan harga lebih terjangkau, sehingga recommerce menjadi solusi yang relevan bagi pasar Indonesia.
“Indonesia memiliki pangsa pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara, namun juga menghadapi tantangan besar terkait overstock dan pengembalian barang. Dengan solusi recommerce yang kami tawarkan, kami tidak hanya mengatasi masalah logistik dan surplus barang, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular yang semakin relevan bagi perusahaan dan masyarakat,” papar Mike, dikutip Jum’at (7/2/2025).
Pada tahun 2024, LIQUID8 berhasil memproses lebih dari 2.700 ton barang overstock, yang berpotensi berakhir sebagai sampah jika tidak dikelola dengan baik. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang. LIQUID8 bekerja sama dengan berbagai perusahaan marketplace, logistik, dan produsen langsung untuk menawarkan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
LIQUID8 didirikan pada 2023 oleh Mike Roosevelt (CEO) dan Niko Abdulrachman (COO). Startup ini menawarkan solusi bagi perusahaan dalam mengelola barang overstock yang berpotensi menjadi limbah, dengan mengalihkannya ke pasar grosir yang mendukung UMKM Indonesia. Dengan harga grosir yang terjangkau, UMKM kini memiliki akses lebih mudah untuk mendapatkan barang berkualitas tinggi, yang sebelumnya sulit dijangkau karena keterbatasan inventaris.
Sumarny Manurung, VP Investment di SPIL Ventures mengatakan, pihaknya melihat potensi besar pada LIQUID8 untuk memimpin sektor recommerce di Asia Tenggara. Solusi yang mereka tawarkan tidak hanya membantu mengelola barang overstock, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal dengan mendukung UMKM.
“Kami percaya bahwa inovasi yang mereka hadirkan akan memberikan manfaat besar dalam jangka Panjang,” ucap Sumarny.
SPIL Ventures adalah perusahaan modal ventura milik PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), sebuah perusahaan pelayaran dan logistik di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2022, SPIL Ventures fokus berinvestasi pada startup teknologi untuk mendorong inovasi berbasis digital di berbagai industri. (*AMBS)
Discussion about this post