youngster.id - Startup Indonesia masuk daftar ‘The World’s Most Innovative Companies 2022’ versi Fast Company. Mereka adalah Shipper yang bergerak di bidang logistik, dan Aruna yang bergerak di bidang perikanan.
Fast Company merupakan media publikasi bisnis yang berpusat di Amerika Serikat (AS). Fast Company merilis daftar perusahaan paling inovatif di dunia setiap tahun. “Industri perikanan di Indonesia secara historis sangat terfragmentasi,” kata Fast Company dalam laporannya, Jumat (11/3/2022).
Daftar itu berisi perusahaan yang memberikan dampak terbesar melalui berbagai inisiatif mereka di berbagai kategori. Dalam laporan itu, Shipper berada di urutan 38 dalam daftar 50 Perusahaan Paling Inovatif di Dunia. Selain itu, meraih peringkat pertama untuk perusahaan paling inovatif se-Asia Pasifik alias The Most Innovative Asia-Pacific Companies.
Shipper dinilai berkomitmen dalam menghadirkan inovasi untuk menyatukan infrastruktur logistik Indonesia yang terfragmentasi. Selain itu, membantu logistik pihak ketiga dalam mengelola pesanan dan mengoptimalkan rute pengiriman. “Pencapaian ini menjadi salah satu milestone yang sangat penting dalam perjalanan pertumbuhan Shipper,” kata Phil Opamuratawongse CEO dan Co-Founder Shipper.
Shipper beroperasi sejak 2017. Startup ini mengelola lebih dari 300 gudang dengan total luas lebih dari 500 ribu meter persegi di 35 kota diIndonesia.
Phil menyampaikan, potensi pasar logistik di Indonesia cukup besar. Dari bidang e-commerce misalnya, laporan Google menunjukkan bahwa nilai transaksi bruto atau GMV sektor ini US$ 53 miliar tahun lalu. Sedangkan sektor logistik dan transportasi memiliki peluang pasar US$ 81,3 miliar. Namun Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemain di bidang logistik.
“Pandemi Covid-19 mempercepat proliferasi pengiriman. Oleh karena itu, Shipper berinovasi dari sisi teknologi untuk membantu perusahaan logistik pihak ketiga dalam mengelola pesanan, termasuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengemas bersama pesanan,” ungkap Phil.
Sementara Aruna yang berbasis di Jakarta menghubungkan desa nelayan dan nelayan dengan pembeli korporasi. Selain itu, membantu mereka mengakses asuransi dan pembiayaan. Saat ini, aplikasi Aruna digunakan oleh lebih dari 20 ribu nelayan independen. Selain itu, menyediakan pelelangan dan pasar ikan digital, yang semakin diminati saat pandemi corona. Tahun lalu, perusahaan meluncurkan Seafood by Aruna untuk mengantarkan produk perikanan, hasil bumi, dan kebutuhan pokok langsung ke rumah pelanggan di Jakarta, Bandung, dan Balikpapan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post