Startup Logistik EV Blitz Peroleh Pendanaan “Seed Extension” Senilai Rp25 Miliar

Blitz Surabaya

Startup Logistik EV Blitz Peroleh Pendanaan "Seed Extension" Senilai Rp25 Miliar (Foto: Istimewa)

youngster.id - Startup logistik menggunakan kendaraan listrik (EV), Blitz berhasil menyelesaikan babak pendanaan seed extension yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) pada Triwulan III-2023 dan Triwulan I-2024, dengan meraih investasi US$ 1,6 juta  atau sekitar Rp25,3 miliar. Hingga saat ini permodalan yang telah diraih Blitz mencapai US$2,6 juta.

Babak pendanaan tersebut dipimpin oleh ADB Ventures, dengan partisipasi dari Iterative VC, FiveFortyAlpha, Third Derivative, BonBillo Fund, Bansea, dan Satvik Investments.

Saivya Chauhan, Pendiri dan CEO Blitz Holdings mengatakan, suntikan dana terbaru ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi Blitz di Indonesia, serta memperkuat posisi Blitz sebagai penyedia jasa logistik EV terdepan di Indonesia.

Menurutnya, kesuksesan babak pendanaan kedua ini tidak hanya berkaitan dengan permodalan; namun juga membuktikan potensi kami untuk membuat terobosan di sektor logistik.

“Dari tahap awal, kami berfokus merombak standar industri, serta mendukung klien dan kurir. Kami tidak sekadar menghadirkan terobosan di industri, melainkan juga membuat standar sosial dan lingkungan hidup yang baru. Dengan rencana besar untuk mencapai pertumbuhan domestik, kami mengajak setiap orang yang memiliki visi serupa untuk membuat perubahan positif dan inovasi,” Senin (25/3/2024).

Ditambahkan Charles Chai, COO & Director, Blitz Indonesia, pihaknya gembira atas perjalanan Blitz setelah menyelesaikan babak pendanaan tersebut.

“Kami berkomitmen pada keunggulan operasional dan teknologi mutakhir. Pendanaan ini akan mendukung ekspansi domestik dan visi kami untuk membuat perubahan positif dan inovasi di sektor logistik. Saya berterima kasih atas dukungan investor, pemangku kepentingan, dan tim Blitz,” tambah Charles.

Pertama kali dicetuskan oleh mantan insinyur Hyperloop, Saivya Chauhan, pada tahun 2019, Blitz menjadi pelopor dalam bidang logistik EV di kawasan Asia Pasifik. Blitz telah beroperasi di 20 kota di Indonesia, serta berkolaborasi dengan lebih dari 30 klien perusahaan di delapan segmen industri yang berbeda, beberapa diantaranya yaitu Lazada, BliBli, eFishery, JNE, Zalora, dan SayurBox. Pendekatan inovatif dalam layanan pengiriman barang dengan menggunakan kendaraan listrik, melambangkan komitmen Blitz dalam aspek keberlanjutan dan efisiensi.

Kesuksesan Blitz terwujud berkat model bisnis white-labelling yang unik, serta pendekatan yang mengutamakan pengemudi dalam layanan last-mile delivery. Dengan model bisnis ini, klien-klien Blitz dapat memanfaatkan teknologi logistik, operasional, dan armada EV yang menampilkan logo perusahaannya masing-masing. Dengan demikian, klien-klien Blitz dapat meningkatkan efisiensi pengiriman barang dan meningkatkan keselarasan brand experience tanpa harus mengeluarkan investasi bernilai besar. Rangkaian teknologi dan armada EV Blitz yang didukung oleh sistem Artificial Intelligence (AI) yang dapat menjamin SLA hingga 99%+ dalam layanan pengiriman barang, dengan waktu pengiriman lebih singkat hingga 16%, serta meningkatkan pendapatan hingga 33% melalui pengiriman barang yang dilakukan oleh pekerja lepasan (gig worker).

Berkat model B2B yang inovatif dan pendekatan asset-light, Blitz dapat mengungguli penyedia jasa logistik konvensional. Blitz juga berkolaborasi dengan pihak OEM EV untuk memfasilitasi perpanjangan sewa yang dibayarkan langsung dari penghasilan kurir. Strategi unik ini mendukung kurir untuk memiliki kendaraan listrik serta memastikan Blitz tetap menjamin efisiensi pemanfaatan modal. Saat ini, Blitz menawarkan berbagai jenis layanan sehingga menjadi mitra handal pada ragam segmentasi pasar seperti e-commerce, grocery, logistik, dan kesehatan.

Sistem manajemen pengemudi Blitz yang didukung AI turut berperan dalam optimalisasi pengiriman barang, serta peningkatan kinerja dan penghasilan pengemudi. Hingga berita ini ditulis, Blitz telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang pesat, yaitu 27 kali lipat year-on-year. Selain itu, Blitz telah berhasil menyelesaikan enam juta pengiriman barang dengan kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 10 juta kilogram.

Pendapatan Blitz tercatat tumbuh 27 kali tiap tahunnya. Bahkan, Blitz telah menyelesaikan enam juta pengiriman barang dengan kendaraan ramah lingkungan, serta menurunkan emisi karbon hingga lebih dari 10 juta kilogram.

Pada 2024, Blitz telah beroperasi di 40 kota di Indonesia dengan menargetkan dua juta pengiriman barang yang ramah lingkungan dalam satu bulan. Salah satu aspek utama di balik misi Blitz adalah mendorong perubahan sosial dan lingkungan hidup. Maka, Blitz berfokus memaksimalkan penghasilan dan stabilitas pekerjaan pengemudi sekaligus menurunkan jejak karbon industri logistik.

Charles Cole Navarro, Investment Specialist, ADB Ventures mengatakan, transformasi sektor logistik berperan besar dalam penurunan emisi karbon dan pencemaran udara di Asia Tenggara. Layanan transportasi dan logistik last-mile menjadi salah satu fokus, sebab sektor tersebut telah berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan e-commerce dan convenience economy secara lebih luas dalam lima tahun terakhir.

“Pertumbuhan bulanan Blitz yang signifikan, kemampuan eksekusi yang baik dari tim pendiri Blitz, serta target efisiensi dalam last-mile delivery dan upaya Blitz memfasilitasi transisi menuju kendaraan listrik menjadikannya sarana investasi yang menarik bagi ADB Ventures,” ungkap Navarro.

Seiring dengan perkembangannya yang pesat, Blitz memiliki visi untuk beroperasi di seluruh kota di Indonesia dan berambisi untuk bisa menjangkau Asia Tenggara secara keseluruhan. Blitz berencana untuk memperoleh sertifikasi dalam menjual kredit karbon (carbon credit) di pasar lokal dan internasional sehingga semakin memperkuat komitmen Blitz pada aspek kelingkungan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version