youngster.id - Perusahaan modal ventura Accelerating Asia kembali membuka program Pendanaan II. Target pendanaan sebesar US$ 20 juta (setara Rp 284 miliar) telah terkumpul sebanyak 50% dalam bentuk komitmen lunak dari para investor dan partner.
“Kami sangat bersemangat untuk peluncuran Pendanaan II ini dan terus mendukung pertumbuhan ekosistem startup di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Melalui pendanaan segar, kami akan berada di posisi yang lebih baik untuk mendukung sejumlah startup berpotensi tinggi, serta bekerjasama dengan para founder dalam mendorong pertumbuhan mereka. Bagi para limited partners dan investor di Asia, kami berfokus pada peningkatan peluang untuk return yang menarik sekaligus menurunkan risiko pada investasi mereka, melalui model akselerator kami yang mengarahkan para founder ke jalur pendanaan lanjutan dan memanfaatkan sumber daya mereka untuk pertumbuhan yang signifikan. Dengan dukungan para partner investasi terdekat dan limited partner, kami yakin bisa menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih kuat bersama-sama,” ungkap Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia, Craig Dixon, dalam keterangan pers-nya, Jum’at (3/9/2021).
Menurut Dixon, program pendanaan ini akan memulai penyebaran modal pada tahun ini, dengan fokus pada investasi awal hingga pra-Seri A ke sejumlah startup berpotensi tinggi dari seluruh Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Melalui Pendanaan II, Accelerating Asia akan meningkatkan jumlah investasi hingga US$ 250 ribu per startup. Pada program ini, investasi akan mengincar lebih banyak perusahaan startup, dengan model bisnis yang layak dan memberikan solusi inovatif dan layak secara komersial, demi mewujudkan kebaikan nyata di seluruh kawasan.
Peluncuran Program Pendanaan II ini dibentuk atas dasar kesuksesan program Pendanaan I, yang berhasil menyalurkan dana untuk 36 startup di sepuluh negara dan 20 vertikal startup dalam kurun waktu dua tahun. Hingga kini, perusahaan-perusahaan portofolio dari Pendanaan I secara kolektif telah meraup US$ 30 juta, dengan sekitar 70% modal didapatkan dari jaringan Accelerating Asia. Di dalam kurun waktu satu tahun selama penyelesaian program akselerator Accelerating Asia, 80% startup portofolio telah menerima pendanaan lanjutan dari para perusahaan modal ventura di wilayah sekitar, termasuk D4V, Chiba Dojo Fund, Headline Asia, Impact Collective, SOSV, MDI Ventures, Falcon Network, dan Anchorless.
Ditambahkan Amra Naidoo, Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia, jumlah startup unicorn diperkirakan akan terus meningkat di kawasan ini hingga tahun 2025 mendatang.
“Kami yakin sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi pada tahap awal untuk memanfaatkan pendapatan return yang besar di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Dengan daya tarik dan minat investor yang tinggi, sejumlah startup binaan kami berada di jalur yang tepat untuk menerima pendanaan Seri A dalam kurun waktu 6-12 bulan setelah lulus program kami dan menerima investasi dari kami. Kami percaya, mereka berada di tempat yang cocok untuk tumbuh dan berkembang, serta sangat mungkin menjadi bagian dari lusinan startup unicorn yang diharapkan terus meningkat pada 2025 nanti,” kata Naidoo.
Kawasan Asia tenggara adalah satu dari sejumlah kawasan di dunia dengan perkembangan tercepat, dengan masalah pembangunan yang teknologinya berpotensi memberikan solusi yang terukur dan layak secara komersial. Portofolio Accelerating Asia yang beragam mencakup 80% startup yang menangani setidaknya satu atau lebih dari Target Pembangunan Berkelanjutan dan 65%-nya dianggap sebagai Investasi Lensa Gender.
Program Pendanaan II nantinya tidak hanya memperluas dan membangun hasil kerja yang telah dilakukan Accelerating Asia selama 3 tahun terakhir melalui investasinya pada perusahaan startup. Kali ini, Accelerating Asia juga bergabung dengan Pledge 1%, sebuah gerakan global untuk memberikan dampak positif bagi sesama. Untuk itu, Accelerating Asia telah menjanjikan kontribusi 1%n dari keuntungan General Partner di Program Pendanaan II ini.
“Pada perjanjian ini, 1% dari keuntungan General Partner dari Program Pendanaan II akan disumbangkan untuk lebih banyak inisiatif yang mendukung para wiraswasta tahap awal dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan di seluruh kawasan. Dengan bergabung di perjanjian ini, kami terlibat bersama 10.000 anggota di 100 negara, termasuk perusahaan seperti Salesforce, Twilio dan Canva, untuk memulai program sosial baru senilai setengah miliar dolar,” pungkas Amra. (*AMBS)
Discussion about this post