youngster.id - Startup makanan hewan berbasis serangga Pawprints Inspired mengumumkan telah menerima pendanaan awal sebesar US$1,7 juta atau sekitar Rp24 miliar, yang dipimpin oleh Creative Gorilla Capital (CGC), sebuah kolaborasi antara Future Creative Network dan Vynn Capital.
Altrui (Japfa Comfeed Family Office), Tujuh Bersaudara Investindo (Tigaraksa Satria Family Office), dan beberapa investor perorangan turut berpartisipasi.
Founder dan CEO Pawprints Inspired Jacqueline Sulistyo mengatakan, perusahaannya menciptakan makanan hewan peliharaan yang bernutrisi dan sesuai dengan kebutuhan biologis untuk kesejahteraan hewan yang lebih baik.
“Fokus kami adalah pada inovasi, seperti produk Pawprints berbasis serangga yang menampilkan Black Soldier Fly yang diternakkan secara organik, bebas hormon dengan protein lengkap, prebiotik, dan antimikroba. Sebagai grup induk, Pawprints Inspired akan terus mengembangkan produk dan area bisnis baru yang mendukung pencernaan dan kekebalan hewan peliharaan,” kata Jacqueline, seperti dilansir e27.co, Kamis (16/11/2023).
Diformulasikan sesuai dengan standar AAFCO (Asosiasi Pengawas Makanan Hewan Amerika), Pawprints Inspired merupakan perusahaan nutrisi yang mendukung kesehatan pencernaan dan kesejahteraan hewan peliharaan secara keseluruhan.
Pawprints Inspired memanfaatkan kekuatan protein serangga superfood (lalat tentara hitam) untuk menawarkan protein baru berkualitas yang hipoalergenik, bersama dengan asam amino esensial dan mineral yang penting untuk kesehatan kucing dan anjing. Produk ini tersedia di platform Tokopedia dan Shopee dan juga dapat ditemukan secara offline di toko hewan peliharaan.
Sejak diluncurkan pada Juni 2023, Jacqueline mengklaim telah mencatat pertumbuhan penjualan bulanan lebih dari 4,6x lipat, memperluas jaringannya di 11 kota besar, dan menyediakan produknya di lebih dari 500 toko offline di Indonesia. Pada bulan Februari 2024, Pawprints akan meluncurkan produk makanan anjing berbahan dasar serangga.
Selain itu, Pawprints Inspired juga mengakuisisi sebuah perusahaan makanan hewan Jepang yang tidak disebutkan namanya untuk memperluas portofolionya.
Penelitian mengenai Perawatan Hewan Peliharaan di Asia Pasifik yang dilakukan oleh Euromonitor mengindikasikan adanya dampak yang berkembang dari konsep humanisasi hewan peliharaan terhadap perilaku pembelian konsumen di Indonesia. Peningkatan pendapatan dan perubahan demografis telah mengubah perspektif pemilik hewan peliharaan dari sekadar kepemilikan menjadi pengasuhan hewan peliharaan yang kini dianggap sebagai bagian dari keluarga. Hal ini telah mendorong permintaan akan produk-produk yang mendukung kesejahteraan hewan peliharaan.
Data dari Growth Market Reports memperkirakan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk pasar makanan hewan peliharaan di Indonesia sebesar US$2,09 miliar pada tahun 2022, diproyeksikan melebihi US$4,73 miliar pada tahun 2031, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 9,5% selama periode perkiraan 2023-2031. (*AMBS)
Discussion about this post