youngster.id - Platform marketplace properti pecahan GORO (Gotong Rooyong) mengumumkan telah mengumpulkan US$1 juta atau sekitar Rp15,2 miliar dalam putaran pendanaan pra-awal (pre seed),yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura tahap awal Iterative.
Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh beberapa investor terkemuka termasuk XA Network, StashAway Angel Investing Program, dan veteran properti dari Colliers International Indonesia Mike Broomell.
Robert Hoving, Co-Founder dan Chief Executive Officer GORO mengatakan, modal baru itu akan digunakan untuk memperluas tim GORO dan memperkuat strategi akuisisi pengguna regionalnya.
“Semua orang bercita-cita untuk berinvestasi di properti, tetapi terkendala keuangan dan prosedur yang rumit. GORO bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dan memungkinkan siapa saja, terlepas dari lokasinya, untuk membangun portofolio properti dengan hasil tinggi,” kata Robert, dilansir Technode Global Rabu (9/8/2023).
Menurut Hoving, pihaknya berencana merambah ke pasar sekunder (secondary market), yakni properti yang sebelumnya dimiliki atau ditinggali, dan kemudian dijual kembali kepada orang lain. Tujuannya, untuk memberi pengguna lebih banyak likuiditas.
“Kami akan ekspansi ke kota-kota lain di Jakarta dan Bali, serta kelas aset lainnya,” tambahnya.
GORO adalah platform marketplace properti fraksional yang memberi individu kesempatan untuk membeli properti Indonesia dalam bentuk pecahan mulai dari Rp10.000, dengan hasil tinggi tanpa persyaratan pembelian minimum.
Platform ini menawarkan hasil sewa bulanan dan apresiasi modal atas penjualan properti, memungkinkan pengguna membangun portofolio properti yang beragam dan menguntungkan.
Sejak diluncurkan pada awal 2023, startup ini telah mengembangkan basis penggunanya sebesar 15% per minggu. Saat ini, GORO melayani pengguna lebih dari 20 negara dan berkomitmen untuk mendemokratisasi pasar properti bagi individu di seluruh dunia.
Melalui platform GORO, pengguna dapat memperoleh keuntungan dari hasil sewa bulanan yang menarik dan kenaikan modal saat properti dijual. Saat ini, portofolio terdiversifikasi GORO memberikan hasil sewa bersih tahunan sebesar 11% yang mengesankan bagi para penggunanya.
Brian Ma, General Partner di Iterative, dan co-founder proptech unicorn Divvy Homes yang berbasis di AS, mengaku bersemangat menjadi bagian dari perjalanan GORO.
“Robert dan Andryan memiliki pemahaman yang menonjol terhadap pasar properti Indonesia. Kami menanti bekerja sama dengan mereka untuk mendemokratisasi kepemilikan properti dan berinvestasi ke investor di Asia Tenggara,” tambahnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post