youngster.id - Platform manajemen reputasi kredit SkorLife menggandeng Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) merilis tiga buku digital (E-book) berisi panduan membangun skor kredit yang baik. E-book ini bertujuan untuk membantu masyarakat memahami bagaimana mereka dapat membangun dan meningkatkan skor kredit mereka dengan aman.
Buku panduan ini juga telah dipublikasikan dan dapat diakses masyarakat luas melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK).
Ongki Kuniawan, Co-Founder dan CEO SkorLife menjelaskan, saat ini semakin mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pinjaman, baik melalui platform P2P, layanan paylater, atau jalur lainnya, tapi banyak konsumen yang terlilit oleh hutang dan mulai gagal membayar. Hal ini dapat merugikan skor kredit mereka, dan peluang mereka untuk mengakses produk pinjaman seperti KPR, kartu kredit, atau pinjaman pendidikan di masa depan.
“Melalui rangkaian E-book ini, kami ingin mendorong pinjaman yang bertanggung jawab, dan menekankan manfaat dari menjaga kedisiplinan dalam membangun reputasi kredit,” kata Ongki, Rabu (22/11/2023).
SkorLife dan AFTECH berkolaborasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai apa itu pinjaman yang bertanggung jawab, dan kredit yang baik, serta bagaimana mematuhi keduanya untuk mendapatkan skor kredit yang baik, dan masa depan yang lebih cerah.
Hingga saat ini, informasi yang komprehensif mengenai cara membangun skor kredit di Indonesia belum banyak tersedia, dan cenderung tidak mudah diakses. Hal ini membuat sebagian masyarakat Indonesia merasa bingung tentang bagaimana menjaga reputasi kredit di hadapan pemberi pinjaman, dan meningkatkan peluang persetujuan pengajuan pinjaman mereka. Hal ini dijawab oleh SkorLife dan AFTECH dengan merilis tiga volume E-book berisi panduan lengkap mengenai cara bagaimana membangun skor kredit yang baik.
E-Book ini hadir seiring dengan maraknya pinjaman online, yang memberikan alternatif pemberian pinjaman lewat inovasi teknologi di sektor keuangan. Munculnya platform P2P menciptakan basis pemberi pinjaman yang lebih terdiversifikasi serta menawarkan lebih banyak pilihan dan fleksibilitas kepada peminjam. Namun diversifikasi ini juga membawa tantangan, khususnya dalam hal manajemen risiko.
Ketika gagal bayar pinjaman melonjak, masyarakat Indonesia mulai melihat dampaknya terhadap skor kredit mereka. Meningkatnya jumlah pinjaman yang gagal bayar setelah pandemi COVID-19 berdampak buruk pada kelayakan kredit individu, sehingga membahayakan prospek mereka untuk mendapatkan persetujuan pengajuan pinjaman di masa depan. Seiring dengan berlanjutnya perlambatan ekonomi, tantangan yang terkait dengan perolehan kredit menjadi semakin besar, sehingga menciptakan hambatan besar bagi banyak masyarakat Indonesia yang mencari bantuan keuangan.
“Sangat penting bagi masyarakat Indonesia memiliki informasi yang akurat dan dapat dijalankan. Kerja sama kami dengan SkorLife adalah bukti komitmen AFTECH untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dengan alat dan wawasan keuangan yang tepat,” kata Pandu Sjahrir, Chairman AFTECH dan Founding Partner AC Ventures.
Terdiri dari tiga volume, masing-masing volume dari E-book ini akan membekali masyarakat Indonesia dengan pemahaman yang mendalam tentang pinjaman yang bertanggung jawab dan pengelolaan kredit.
Volume pertama memperkenalkan konsep kredit yang bertanggung jawab, memberikan wawasan penting bagi masyarakat Indonesia tentang cara meminjam dengan bijaksana. Volume kedua mengungkap hal -hal seputar skor kredit disertai dengan langkah-langkah untuk lebih memahami skor kredit. Sementara, volume ketiga memberikan pandangan komprehensif tentang pengelolaan skor kredit berdasarkan usia dan situasi seseorang, membimbing individu untuk meningkatkan skor kredit untuk bisa mengakses produk keuangan pilihan mereka.
“Kami mendukung peluncuran e-book karena sejalan dengan komitmen OJK dalam mengedukasi masyarakat agar bijak memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan, termasuk melakukan pinjaman yang bertanggung jawab. E-book ini menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pemanfaatan pinjaman agar dapat mencapai tujuan keuangan. Kami percaya hal ini juga dapat mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia,” ujar Horas VM Tarihoran, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK.
Sekarang, masyarakat Indonesia memiliki sumber yang dapat dipercaya untuk membantu mereka memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi syarat mendapatkan peluang akses ke produk keuangan, seperti KPR, pinjaman pendidikan tinggi, dan lainnya. Hal ini juga seiring dengan fenomena meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengetahui mengenai bagaimana cara mengatur finansial mereka.
“Skor kredit resmi akan segera menjadi elemen penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia – bahkan sebenarnya hal ini sudah terjadi. Sebagai contoh, sejumlah perusahaan di Indonesia, terutama di bidang keuangan, telah menerapkan pemeriksaan kredit sebagai bagian dari proses rekrutmen mereka. Hal ini lantaran terdapat penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara skor kredit yang buruk dengan tindak kecurangan atau fraud,” tutup Ongki.
STEVY WIDIA
Discussion about this post