youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Startup Studio Indonesia Batch ke-5. Ada15 startup yang telah terpilih melalui seleksi ketat sejak Juni 2022.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan, Startup Studio Indonesia merupakan program yang bertujuan untuk mendampingi startup tahap awal (early-stage) agar siap untuk #GoTheExtraMiles melalui penguatan produk, model bisnis, serta pengembangan retensi pengguna agar bisa menemukan product-market fit (PMF). Sejak diluncurkan pada 2020, antusiasme ekosistem digital terhadap program SSI terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
“Dibandingkan batch sebelumnya, kami melihat bahwa startup pendaftar di Batch 5 semakin beragam, mulai dari model bisnis, sektor operasional, hingga lokasinya. Misalnya, ada startup yang fokus pada industri pariwisata dan hospitality, yang sebelumnya tidak ditemui selama 2 tahun terakhir. Selain itu, para pendaftar di wilayah luar Jakarta dan Jawa meningkat,” kata Bonifasius dalam keterangannya, Jumat (16/9/2022).
Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 5 ini adalah Alterstay (platform ekosistem akomodasi alternatif), Automa (platform rantai pasok berkelanjutan), Bioma (marketplace sewa peralatan elektronik), Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan), FazPass (CitCall) (solusi omnichannel untuk verifikasi), DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan).
Lalu ada Eduku (platform edutech), Eratani (platform agritech penyedia solusi end-to-end bagi petani), Kanva (e-commerce produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah), Metion (solusi rantai pasok daging lokal), MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on-demand), MySkill (platform persiapan karir dan pengembangan skill), Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia), Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana), dan Tripwe (marketplace aktivitas petualangan wisata).
Startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit pada September-Desember 2022. Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 5 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibimbing langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup seperti Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder Sociolla), Rama Notowidigdo (Co-Founder SayurBox & AwanTunai), Brian Marshal (CEO & Co-Founder SIRCLO) dan masih banyak lagi.
“Dari beberapa kategori startup terpilih, terdapat sektor edutech, agritech, dan pariwisata, yang kami lihat akan mengalami momentum perkembangan positif pasca-pandemi ini. Kami optimis, para peserta terpilih bisa menyerap semua pelajaran & pelatihan yang akan disampaikan oleh para mentor berpengalaman di bidang masing-masing,” kata Italo Gani, Managing Partner Impactto salah satu dewan kurator Startup Studio Indonesia Batch 5.
Program inkubasi SSI kini total telah mencetak 65 alumni startup di Indonesia. Tidak hanya memberikan ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup agar bisa menemukan orang yang tepat dan kredibel untuk pengembangan bisnis. Inilah yang membuat mayoritas peserta mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien.
Misalnya, Justika (SSI 01) mampu meraih pendanaan tahap awal pasca-mengikuti SSI. Begitu juga dengan Verihubs (SSI 01), yang terpilih menjadi partisipan program inkubator global terdepan, yaitu Y Combinator 2021. Para alumni Batch 2 dan 3, seperti Praktis (SSI 01), Finku (SSI 03), Fishlog (SSI 03), Gajiku (SSI 03), Soul Parking (SSI 03), dan beberapa startup lainnya juga berhasil mendapatkan pendanaan setelah mengikuti SSI.
Diluncurkan pertama kali pada September 2020, melalui program Startup Studio Indonesia (SSI), Kemenkominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital.
STEVY WIDIA