youngster.id - Startup teknologi peternakan unggas asal Indonesia Pitik, beroleh pendanaan Seri A senilai US$14 juta atau sekitar Rp206 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari MDI Ventures dan Wavemaker Partners.
Dengan dana segar ini Pitik mengaku akan terus mengembangkan teknologi dan memperluas ekosistemnya untuk memberdayakan lebih banyak peternak ayam (unggas) di Indonesia. Pendanaan ini juga akan digunakan Pitik untuk ekspansi di segi teknologi, operasional, dan pengembangan ternak.
“Kami membuktikan efektivitas teknologi kami dalam membantu peternak meningkatkan hasil panen. Impian besar kami adalah memberdayakan semua peternak ungags di Indonesia melalui layanan terpadu kami dan memastikan kami dapat meningkatkan taraf hidup mereka,” kata Arief Witjaksono CEO dan Co-Founder Pitik dalam keterangannya, Sabtu (21/5/2022).
Dia mengklaim, teknologi dan sistem Pitik telah terbukti berhasil memberdayakan dan meningkatkan efisiensi produksi mitra ternaknya yang disebut Kawan Pitik. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, peternak Kawan Pitik berhasil menekan angka kematian hingga setengah dan meningkatkan rasio konversi pakan sebesar 12 persen dibandingkan angka rata-rata nasional, yang pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan mereka.
Arief juga mengtakan, pendanaan ini akan membantu perusahaan menjangkau lebih banyak peternak serta untuk mendorong inovasi teknologi lebih lanjut dalam sektor peternakan.
Dalam kurun waktu satu tahun, Pitik telah bermitra dengan ratusan petani di 53 kecamatan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dari jaringan peternak ini, Pitik mampu menjual lebih dari 16 juta ekor ayam per tahun–menjadikanya sebagai startup perunggasan terbesar secara ukuran bisnis di Indonesia.
Dengan pendanaan Seri A ini, Pitik akan terus mengembangkan teknologi canggih dan produk otomatisasi pertanian yang akan meningkatkan produktivitas pertanian lebih jauh.
Perusahaan juga menargetkan untuk ekspansi ke seluruh wilayah Jawa pada tahun ini, dan ke pulau-pulau lain pada 2023. Pitik juga akan memperluas bisnisnya ke layanan hilir seperti pemrosesan dan distribusi ayam ke pengguna akhir.
“Kami telah membuka peluang bisnis hulu di bidang peternakan unggas. Memperluas layanan ke sektor hilir membuat kami dapat membantu petani mendapatkan margin yang lebih tinggi lagi. Ini selaras dengan misi kami untuk menjadi mitra peternak di semua titik perjalanan bisnis mereka. Tidak hanya itu, ini juga berarti Pitik dapat menyediakan ayam yang lebih sehat dan berkualitas lebih tinggi untuk konsumen Indonesia karena produk yang dijual oleh Pitik diambil dari ekosistem peternak sendiri yang telah memiliki standar kontrol kualitas yang ketat,” kata Rymax Joehana COO dan Co-Founder Pitik.
Sementara Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures menilai Pitik telah membangun solusi lengkap manajemen pemeliharaan ternak unggas berbasis teknologi yang memungkinkan mereka untuk menawarkan harga yang kompetitif dan suplai input ternak yang stabil.
“Melalui kerja sama dengan integrator industri dan pelaku ekosistem, Pitik berhasil mendapatkan traksi awal yang sangat baik. Kami percaya bahwa keunggulan ini akan memosisikan Pitik di garda terdepan pengembangan rantai pasok peternakan unggas di seluruh Indonesia,” ujar Eko.
STEVY WIDIA
Discussion about this post