youngster.id - Startup teknologi Indonesia Terralogiq mendapatkan penghargaan ‘Rising Star Partner’ di ajang bergengsi Google Maps Partner Summit 2025 di New Delhi, India. Rising Star Partner merupakan salah satu kategori paling prestisius di ekosistem Google Maps Platform, yang diberikan kepada mitra yang dinilai memiliki pertumbuhan luar biasa, inovasi teknologi yang kuat, dan kontribusi nyata bagi industri maupun masyarakat.
Terralogiq terpilih di antara puluhan mitra Google Maps dari berbagai negara di kawasan JAPAC (Japan, Asia Pacific).
CEO Terralogiq Thomas Hendy mengungkapkan, penghargaan ini menjadi bukti pengakuan inovasi anak bangsa secara global.
“Kami bangga membawa nama Indonesia sebagai pemimpin solusi Maps, AI, dan geospasial yang memberikan dampak nyata bagi bisnis dan masyarakat,” ucapnya dikutip Kamis (2/10/2025).
Thomas menegaskan, penghargaan ini bukan hanya milik Terralogiq, tetapi juga milik seluruh ekosistem teknologi Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang. Untuk itu, Terralogiq berencana memperkuat ekspansinya di Asia Tenggara.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan integrasi solusi berbasis AI, geospasial, dan cloud-native di sektor-sektor prioritas. Selain itu, Terralogiq juga akan melanjutkan misi penting yaitu mengembangkan talenta lokal di bidang teknologi peta dan data.Dengan begitu, inovasi yang dihasilkan bukan hanya memperkuat bisnis, tetapi juga menumbuhkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia di era digital,” katanya.
Sebagai penyedia solusi berbasis peta digital dan geospasial, startup Terralogiq menghadirkan teknologi yang relevan untuk berbagai sektor. Keunggulan ada dalam empat aspek utama yaitu Implementasi solusi berbasis Google Maps yang efisien dan efektif. Integrasi inovasi produk dengan kecerdasan buatan (AI). Ekspansi ke berbagai industri, mulai dari ritel, telekomunikasi, logistik, hingga perbankan. Serta tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dengan retensi kuat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Charity Rumery, Global Head of Sales for Google Maps Platform.
STEVY WIDIA