youngster.id - Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia, sehingga persiapan dari aspek spiritual, fisik, hingga ekonomi menjadi perhatian utama. Tren ini tercermin dari lonjakan konsumsi masyarakat terjadi lebih awal, dengan peningkatan aktivitas belanja yang sudah dimulai sejak dua minggu sebelum Ramadan.
Survei dari InMobi dan Glance menunjukkan bahwa 40% pelanggan Indonesia telah memulai belanja dalam periode tersebut. Pola konsumsi diperkuat dengan pertumbuhan jumlah uang yang beredar pada 2024, yang mencapai Rp 8.888,4 triliun atau bertumbuh 7,2% secara tahunan (yoy), didorong oleh peningkatan mobilitas serta transaksi perdagangan barang dan jasa selama Ramadan.
Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO mengatakan, menurut data internal SIRCLO, konsumsi masyarakat pada tahun 2022 hingga 2024 sejak persiapan bulan Ramadan hingga pasca Idul Fitri juga terus meningkat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan rata-rata jumlah transaksi belanja online sebesar 76,5% dan jumlah konsumen turut meningkat sebesar 23,5%.
“Data ini menunjukkan bahwa tren pertumbuhan e-commerce selama Ramadan terus berlanjut dari tahun ke tahun. Dengan belanja yang semakin terdigitalisasi, bisnis memiliki peluang emas untuk mengoptimalkan strategi digital, menjangkau lebih banyak pelanggan, serta meraih pertumbuhan yang lebih besar di Ramadan tahun 2025. Pemanfaatan data yang tepat akan menjadi kunci bagi pelaku usaha dalam memenangkan hati konsumen di persaingan pasar yang semakin dinamis,” kata Danang, dikutip Rabu (26/2/2025).
Kesuksesan dalam memanfaatkan momentum Ramadan tidak hanya bergantung pada peningkatan permintaan, tetapi juga pada strategi yang tepat dalam menjangkau dan memenuhi kebutuhan konsumen. Brands ternama seperti Kalbe Nutritionals dan Nestlé telah membuktikan bahwa pendekatan berbasis data, inovasi produk, serta optimalisasi kanal digital dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan selama Ramadan.
Berkolaborasi dengan SIRCLO Commerce untuk mengoptimalkan pertumbuhan di platform e-commerce, Kalbe Nutritionals menerapkan berbagai strategi khusus di bulan Ramadan, seperti product bundling, hampers, packaging, dan hadiah yang sesuai tema bulan suci, serta penyesuaian jadwal live streaming mengikuti jam puncak belanja. Berkat pendekatan yang selaras dengan tren konsumsi Ramadan, pertumbuhan jumlah transaksi year-on-year (YoY) 2023 hingga 2024 telah terjadi sebesar 32%, mempertegas pentingnya strategi pemasaran yang adaptif dalam mendorong performa penjualan di e-commerce.
Jenny Novina, Head of E-commerce Kalbe Nutritionals mengatakan, pihaknya melihat Ramadan sebagai momentum penting bagi konsumen untuk mendapatkan produk kesehatan yang mendukung mereka sehat agar ibadah tetap lancar.
“Untuk itu, kami menyesuaikan strategi dengan memahami pola belanja yang unik selama bulan suci, menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tetapi juga memberikan nilai tambah, seperti bundling tematik dan hampers spesial. Ke depannya, kolaborasi bersama SIRCLO Commerce dalam menciptakan strategi yang efektif telah membantu kami meningkatkan penjualan di e-commerce yang berorientasi pada kebutuhan konsumen,” kata Jenny.
Dalam ranah live shopping, Nestlé berkolaborasi dengan SIRCLO StreamLab untuk berjualan di TikTok Live dan Shopee Live.
Feriana Chandra, Head of eCommerce Nestlé, mengatakan, Ramadan selalu menjadi periode penting bagi Nestlé untuk menjangkau konsumen dengan lebih efektif.
“Dengan meningkatnya preferensi terhadap live shopping, kami mengoptimalkan strategi pada kanal ini melalui perpanjangan durasi, tampilan live yang menarik, serta penyesuaian strategi pemasaran untuk meningkatkan engagement. Kami harap strategi tersebut dapat menciptakan suasana live shopping yang tepat sasaran untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih relevan di bulan yang penuh berkah ini,” jelas Feriana.
Melalui pendekatan yang tepat, Nestlé alami peningkatan Gross Merchandise Value (GMV) per jam, sebesar rata-rata 8 hingga 10% dibandingkan sebelum bulan Ramadan. Keberhasilan ini didukung oleh penjadwalan live streaming yang diperpanjang, terutama saat pencairan Tunjangan Hari Raya dan tanggal gajian, untuk menangkap lonjakan daya beli konsumen.
“Keberhasilan Kalbe Nutritionals dan Nestlé selama Ramadan mencerminkan bagaimana strategi yang terukur dan adaptif dapat mendorong pertumbuhan di e-commerce. Seiring dengan berkembangnya lanskap digital, brand perlu melihat lebih jauh dari tren yang ada saat ini dan mulai mengeksplorasi peluang baru, seperti Affiliator Marketing dan Multi-Origin Go-To-Market Strategy, untuk memperluas jangkauan di berbagai pulau luar Jawa, serta meningkatkan daya saing di pasar yang semakin dinamis. Dengan terus beradaptasi, brand dapat melayani lebih banyak konsumen selama Ramadan dan menciptakan pengalaman belanja yang lebih relevan serta bernilai,” tutup Danang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post