Rabu, 1 Oktober 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Strategi Social Eenterprises Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak

6 Februari 2025
in Headline
Reading Time: 4 mins read
social enterprises Plana

Strategi social enterprises Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak (Foto: Istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyebut, jumlah wirausaha sosial di Indonesia pada 2023 mencapai sekitar 20.000. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu sekitar 15.000. salah satu social enterprises atau wirausaha sosial ini adalah Plana, yang mengolah sampah plastik dan sekam padi (rice husk) menjadi PlanaWood dan PlanaBrick, bahan bangunan yang sustainable nan awet.

Hadir dengan misi untuk mengubah perspektif mengenai sampah dan memberikan dampak besar bagi masa depan bumi, Plana mendapatkan dana hibah dari DBS Foundation Grant Award 2023 untuk memperluas dampaknya. Pada kesempatan tersebut, DBS Foundation mendistribusikan dana hibah sebesar lebih dari Rp8 miliar kepada empat wirausaha sosial di Indonesia.

Bagaimana strategi Plana membangun bisnis sosial yang berdampak bagi lingkungan dan masyarakat, sekaligus bagaimana bisa meraih kepercayaan dari lembaga pemberi dana hibah? Pertama, kenali masalah untuk cari Solusi.

Setiap bisnis sosial berawal dari sebuah permasalahan yang perlu dipecahkan. Bagi Plana, sesuai dengan kepanjangannya ‘Plastic for Nature’, permasalahan tersebut adalah limbah plastik dan sekam padi yang tidak terkelola dengan baik.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sepanjang 2024, jumlah timbunan sampah nasional mencapai 21,8 juta ton. Dari total tersebut, sebanyak 42,5% atau 9,3 juta ton sampah tidak terkelola. Lebih dari itu, limbah plastik yang terus menumpuk diperkirakan akan mencapai 780 ribu ton per tahun di lautan kita pada 2025.

Meskipun kini program daur ulang sudah semakin umum, banyak dari solusi yang ada hanya mengubah plastik menjadi produk sekali pakai. Pendekatan ini belum sepenuhnya menyelesaikan masalah, karena semakin sering plastik didaur ulang, kualitasnya semakin menurun hingga akhirnya tetap berakhir sebagai limbah.

Baca juga :   Mahasiswa Asal Indonesia Masuk Lima Besar Kompetisi Global Airbus

Selain itu, ternyata, plastik bukan menjadi satu-satunya sampah yang belum terkelola dengan baik, karena sekam padi juga turut menjadi kontributor. Sampah sekam padi yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari saluran irigasi hingga mencemari udara apabila dibakar. Inilah yang mendorong Plana untuk mencari solusi yang berbeda dengan menghadirkan PlanaWood dan PlanaBrick.

Kini, Plana mampu mengelola 8 ton sampah plastik dan 16 ton sekam padi per bulan yang kemudian diproses untuk dijadikan pelet kayu. Sampah plastik dan sekam padi ini didapat dari petani dan pemulung.

Kedua, lakukan riset dan susun rencana bisnis yang berkelanjutan. Setelah mengetahui masalah yang ingin diselesaikan, langkah selanjutnya adalah melakukan riset bisnis. Riset ini penting untuk memahami berbagai hal, seperti siapa target pasar, regulasi bisnis sosial di Indonesia, keunikan bisnis kita, siapa mentor yang bisa membantu, apa yang ingin kita berikan kepada konsumen, dan siapa kompetitor serta bagaimana persaingannya. Selain itu, cari tahu apakah ada bisnis serupa di luar negeri dan siapa inovatornya.

“Sebelum mendirikan Plana, kami melakukan riset dan pengembangan (R&D) selama sekitar lima tahun. Riset ini mencakup volume limbah plastik dan sekam padi yang terbuang hingga proses produksi dari polymer injection, plastic injection, ke komposit dari plastik. Dari situlah kami menemukan plastik komposit dari sekam padi dan sampah plastik yang menjadi ciri khas Plana. Kami memanfaatkan hasil riset ini untuk menyusun perencanaan bisnis yang juga memperhatikan dampak keberlanjutan,” kata Co-founder & Chief of Sustainability Plana Joshua C. Chandra, dikutip Kamis (6/2/2025).

Menurut Joshua, bagi pebisnis pemula, rencana bisnis sangat penting untuk menilai potensi keberlanjutan usaha dan menarik investor. Uniknya, untuk wirausaha sosial, riset dan rencana bisnis biasa tidak cukup, karena juga perlu mempertimbangkan bagaimana solusi yang ditawarkan dapat mendukung keberlanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga :   Kolaborasi Indosat dan Nokia Kembangkan Talenta Digital untuk Adopsi AI

Sebelumnya, Plana juga kerap menemukan petani yang membakar sisa sekam padi yang menimbulkan polusi di lingkungan serta efek Gas Rumah Kaca yang beracun. Masalah ini yang kemudian Plana coba atasi, dengan memberikan edukasi terkait pentingnya udara bersih dan menjaga lingkungan. Dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani, mereka juga memiliki ilmu baru untuk menangani sampah padi, serta mendapatkan penghasilan dengan menjualnya ke jejaring Plana.

Ketiga, berkolaborasi dengan mitra yang tepat. Dari riset yang sebelumnya kita lakukan, kita tidak hanya bisa menemukan kompetitor atau inspirator, tapi mungkin juga mendapatkan kolaborator. Memilih mitra bisnis yang memiliki visi dan nilai yang sejalan adalah kunci keberhasilan, terutama dalam bisnis sosial. Anda perlu memastikan bahwa mitra yang dipilih juga memiliki komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ekosistem tim internal dan kolaborasi dengan pihak eksternal yang baik sangat krusial dalam mempercepat pertumbuhan dan memperluas dampak bisnis sosial.

Keempat, melakukan evaluasi, monitor, & pengukuran berkala. Setelah usaha berjalan, evaluasi, pemantauan, dan pengukuran berkala adalah langkah penting dalam memastikan bisnis sosial tetap berada di jalur yang tepat dan mencapai dampak yang diinginkan. Dengan melakukan evaluasi secara rutin, kita dapat memahami sejauh mana strategi yang diterapkan berjalan efektif, apa saja tantangan yang dihadapi, dan bagaimana cara mengatasinya. Monitoring yang baik juga membantu mengidentifikasi peluang untuk inovasi dan pengembangan lebih lanjut.

Di samping menganalisis keuntungan dan hasil penjualan, Plana juga secara berkala mengevaluasi beberapa metriks seperti jumlah limbah plastik dan sekam padi yang berhasil didaur ulang, manfaat ekonomi yang diberikan kepada petani lokal, hingga efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnisnya.

Baca juga :   Medika App Tawarkan Cara Cepat Periksa Kesehatan

Sepanjang tahun 2024, Plana berhasil mengolah 90 ton sampah plastik dan sekam padi. Dengan ini, Plana juga turut berkontribusi pada pemberdayaan petani lokal. Setiap kilogram beras menghasilkan sekitar 600-700 gram sekam padi, yang dengan panen 3-4 kali setahun menghasilkan jumlah limbah yang signifikan yang biasanya hanya dibakar oleh petani. Namun, kali ini petani dapat menjual sekam padi tersebut ke Plana untuk diolah sehingga membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Dengan adanya organisasi seperti Plana, kami berharap semakin banyak pelaku bisnis yang beralih menjadi wirausaha sosial, mencari solusi untuk masalah sosial dan lingkungan yang mendesak. Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation selalu siap untuk mendukung mereka dalam mempercepat dampak positif yang diciptakan, karena merekalah agen perubahan yang membangun masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.

Selain mendukung wirausaha sosial dengan dana hibah, tahun ini DBS Foundation juga berkolaborasi dengan The Asia Foundation, Yayasan Humanis & Inovasi Sosial, serta Dicoding pada program pengembangan sosial yang berfokus pada menyediakan kebutuhan dasar (providing essential needs) dan mendorong inklusi (fostering inclusion). Melalui kerja sama ini, SG$9 juta atau lebih dari Rp100 miliar disalurkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia, seperti perempuan, petani kecil, kaum muda, dan penyandang disabilitas, khususnya di NTT dan Kalimantan Barat. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen DBS Foundation senilai SG$1 miliar selama 10 tahun ke depan.

 

STEVY WIDIA

Tags: bisnis sosial yang berdampakDBS Foundation Grant Award 2023Social Eenterprises Plana
Previous Post

Bisnis Sribu Tumbuh Sebesar 67% di Tahun 2024

Next Post

Bidik Pasar e-Commerce, FedEx Perluas Layanan ke Indonesia

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
FedEx

Bidik Pasar e-Commerce, FedEx Perluas Layanan ke Indonesia

Program GenSi

Program GenSi, Bekali Anak Muda Maumere dengan Keterampilan Digital

UniPin x MMU

Perluas Jangkauan Bisnis ke Malaysia, UniPin Jalin Kerja Sama dengan MMU dan ESI

Discussion about this post

Recent Updates

Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version