youngster.id - Anak muda Indonesia mulai melek finansial dan memanfaatkan bisnis digital serta investasi untuk membangun kekayaan di usia muda. Tren ini didorong oleh kemudahan akses teknologi, edukasi finansial dari media sosial, serta kesadaran akan pentingnya kemandirian finansial untuk masa depan.
Mereka aktif di berbagai bisnis digital seperti e-commerce, content creation, dan affiliate marketing, serta tertarik pada investasi melalui aplikasi digital seperti saham, reksa dana, emas digital, dan kripto. Salah seorang anak muda yang sukses di bisnis investasi (trading) adalah Sulianto Indria Putra.
Pemuda yang baru berusia 19 tahun ini dikenal sebagai remaja beraset Rp100 miliar. Ya dia sukses berbisnis investasi di dunia digital. Tak ingin sukses sendiri, Sulianto membangun komunitas edukasi finansial TradeWithSuli. Tak sekadar mengubar kesuksesan, dia ingin berbagi pengetahuan termasuk pengalaman kegagalan di dunia trading.
“Saya ingin mengubah cara anak muda memahami uang, risiko dan tanggung jawab finansial. Karena banyak orang ingin cepat kaya, tapi jarang yang benar-benar paham. Saya ingin mengubah pola pikir itu,” ucapnya dikutip Sabtu (15/11/2025).
Sulianto mengaku, dalam berbisnis ia pernah kehilangan seluruh modal akibat keputusan impulsif di masa awal. Namun, dari kegagalan itu ia belajar pentingnya disiplin dan kejujuran terhadap diri sendiri. “Saya gagal karena sombong. Setelah itu, saya belajar untuk tenang, menghitung, dan mendengarkan data,” katanya.
Dari kesadaran inilah, filosofi TradeWithSuli terbentuk bahwa setiap perjalanan finansial yang sehat harus dimulai dari pemahaman diri dan integritas. Sulianto paham bahwa di era digital, kecepatan sering mengalahkan kedalaman. Banyak orang ingin hasil cepat tanpa proses yang benar.
“Karena itu, TradeWithSuli dibangun dengan filosofi mendidik dengan jujur, meskipun lambat. Kejujuran bukan kelemahan dalam bisnis digital, melainkan keunggulan kompetitif. Kalau saya harus pilih antara dipercaya atau disukai, saya pilih dipercaya,” katanya.
Menariknya, dalam banyak sesi, ia bercerita tentang kesalahan-kesalahan masa lalunya, mengakui keputusan yang pernah salah, bahkan membedah kegagalan sebagai bahan refleksi. “Kalau saya hanya bicara sukses, itu tidak mendidik,” ujarnya.
Lewat komunitas TradeWithSuli, dia ingin mengajak generasi baru untuk tidak mudah tergoda oleh narasi instan dan mengembalikan esensi belajar ke tempatnya semula yaitu proses, bukan hasil. “Kita tidak sedang berkompetisi untuk cepat kaya, kita sedang belajar untuk tidak bodoh secara finansial,” ucapnya dalam salah satu sesi mentoring.
Karena itu, dalam setiap sesi edukasi, Sulianto menekankan pentingnya memahami risiko sebelum mencari imbal hasil. “Anak muda tidak lagi melihat uang sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai hasil dari proses berpikir yang benar. Kalau pengetahuan jadi pondasi, uang akan mengikuti,” ujarnya.
Meski sudah berstatus miliuner muda, Sulianto tidak memamerkan gaya hidup mewah. Melalui TradeWithSuli, ia justru ingin membangun generasi baru yang tidak hanya cerdas secara finansial, tapi juga tangguh secara moral. Kini, Sulianto terus memperluas jangkauannya. Ia berfokus mengembangkan platform edukasi digital yang terintegrasi dengan sistem investasi dan komunitas.
“Kalau satu orang jadi lebih cerdas karena apa yang saya ajarkan, itu sudah cukup,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
