youngster.id - Startup penyedia solusi pembayaran Durianpay meraih pendanaan sebesar US$ 2 juta atau sekitar RP 28,7 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Surge dari Sequoia Capital India. Selain itu, putaran pendanaan ini juga melibatkan AC Ventures, Kenangan Fund, dan beberapa investor lainnya.
Durianpay didirikan oleh Antara Sara Mathai, Kumar Puspesh and Natasha Ardiani pada September 2020. Durianpay melihat peluang signifikan untuk meluncurkan layanannya di Indonesia dan memungkinkan usaha skala kecil hingga besar untuk mendapatkan keuntungan dari sistem pembayaran mudah dioperasikan, utuh, dan terintegrasi.
“Durianpay menawarkan solusi satu atap bagi beragam jenis usaha di kawasan untuk mengelola proses pembayaran mereka secara lebih baik. Kami membangun produk dan solusi pembayaran kami dengan mempertimbangkan aspek bisnis dan pengembang, dengan visi untuk memodernisasi pembayaran dengan menyediakan pengalaman produk generasi terbaru yang aman dan mudah disesuaikan,” kata Natasha Ardiani salah satu pendiri Durianpay dalam keterangan pers, Rabu (18/8/2021).
Menurut dia, dengan solusi pembayaran dari Durianpay, pelaku bisnis akan mampu mengubah infrastruktur pembayaran tanpa intervensi pihak eksternal. Ini juga mencakup kemampuan untuk menghubungkan solusi pihak ketiga untuk deteksi penipuan, Know Your Customer (KYC), CRM atau Business Intelligence secara langsung ke dalam sistem tanpa menimbulkan beban tambahan pada tim produk, keuangan, atau teknologi.
Sebagai agregator pembayaran Durianpay bekerja sama dengan beberapa payment gateway dan penyelenggara transfer dana dalam membangun solusi-solusi untuk mengoptimalisasi transaksi antara penjual dan pembeli. Sejak diluncurkan, Durianpay mengklaim telah diadopsi oleh lebih dari 15 usaha di Indonesia dengan memanfaatkan inovasi seperti pembayaran terpisah dan penyelesaian multicabang.
Durianpay merupakan bagian dari kohort kelima Surge, yang terdiri dari 23 perusahaan yang telah mengembangankan solusi digital terkini yang membantu perusahaan dan individu untuk hidup, bekerja, dan belajar secara lebih baik di kawasan Asia Tenggara yang kian berubah secara cepat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post