SWAP Energy Percepat Adopsi Kendaraan Listrik Usai Pendanaan Pra-Seri

Gogoro

Gogoro Smartscooter dan stasiun baterai swap. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Pemerintah Indonesia menargetkan 13 juta sepeda motor listrik hadir di jalan pada tahun 2030. Hal ini membuat minat investasi terhadap perusahaan teknologi yang membangun infrastruktur pertukaran baterai di Indonesia. Salah satunya adalah SWAP Energi yang baru saja menerima pendanaan tahapan pra-seri A.

SWAP Energi akan memanfaatkan dana segar ini, SWAP akan mempercepat adopsi kendaraan listrik. Saat ini SWAP telah bermitra dengan Lazada Logistics, Pos Indonesia, Alfamart, Circle K, dan akan terus mengembangkan kerja sama dengan banyak pihak.

“Melalui pendanaan pra-seri A yang oversubscribed ini, kami dapat memperluas jangkauan SWAP Station dan mengakselerasi adopsi motor listrik di kota-kota besar, ” kata Irwan Tjahaja CEO dan Co-founder SWAP Energy dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Irwan menjelaskan, teknologi IoT milik SWAP menghubungkan motor listrik dengan baterai dan SWAP Station sehingga memberikan banyak manfaat bagi pengendaranya, memudahkan dalam melihat status sepeda motor listriknya, melakukan top-up kilometer, bahkan untuk tujuan keamanan, motor listrik dapat dimatikan dari jarak jauh hanya melalui aplikasi SWAP.

Secara khusus terdapat tiga hal yang menjadi prioritas utama SWAP Energy saat ini. Di antaranya adalah infrastruktur yang kuat, pengalaman berkendara yang menyenangkan, dan aftersales service yang terbaik. Keberhasilan konsep ini sebelumnya telah diuji melalui SMOOT – merek motor listrik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem tukar baterai dari SWAP.

“Kami terus mengembangkan ekosistem SWAP dan keseluruhan asetnya; mulai dari baterai, SWAP Station, dan aplikasi SWAP sehingga merek motor listrik lainnya dapat segera menggunakan infrastruktur kami. Saat ini pun kami sedang berdiskusi dengan beberapa merek motor listrik lainnya untuk mengadopsi ekosistem SWAP,” kata Irwan.

Saat ini SWAP telah memiliki lebih dari 400 swap station yang ditempatkan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bali. Sampai akhir tahun 2022, perusahaan berencana menempatkan lebih dari 1500 stasiun pengisian baterai di beberapa kota besar di Indonesia. Selain itu pihaknya juga akan menjadi teknologi pertukaran baterai pilihan untuk SMOOT dan merek motor listrik lainnya di Indonesia.

Pendanaan ini kembali dipimpin oleh Kejora-SBI Orbit yang diikuti juga oleh sejumlah pemodal ventura, di antaranya Baramulti Group, Living Lab Ventures, New Energy Nexus Indonesia, dan beberapa investor lainnya.

“Dengan prinsip tukar baterai, para pengusaha tidak perlu khawatir akan downtime akibat pengisian baterai hingga berjam-jam. Proses kilat ‘Swap and Go’ 9 detik ini akan sangat menguntungkan operasional perusahaan, mitra logistik, dan juga para penggunanya. Melalui pendanaan ini, kami percaya SWAP dan ekosistemnya dapat menjadi pemain kunci di infrastruktur tukar baterai dan mempercepat adopsi motor listrik di Indonesia” kata Billy Boen Fund Director Kejora-SBI Orbit.

Terkait motor listrik, SWAP tidak sendiri. Ada ION Mobility dengan inovasi kendaraan listrik — mereka akan memiliki pusat produksi di Jakarta. Kemudian NFC dan SiCepat juga telah buat infrastruktur untuk distribusi motor listrik lokal Volta. Selain itu, Gojek menjalin kerjasama dengan sejumlah inovator motor listrik, di antaranya Gogoro dan TBS.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version