Tahun 2022 Pendanaan ke Startup di Indonesia Turun Hingga 61%

Program Startup4ndustry

Startup4ndustry, Upaya Cetak Pelaku Startup Digital untuk Solusi Kebutuhan Teknologi IKM (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Di tengah gejolak perekonomian global, para investor masih tertarik berinvestasi di private capital market Indonesia. Kendati begitu, secara keseluruhan, pendanaan ke startup mengalami penurunan drastis.

Berdasarkan hasil riset Data Vantage dari DealStreetAsia diketahui, total equity funding deals di Indonesia mencapai jumlah 253 dengan total dana yang meningkat 14% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut sebagian besar disokong oleh investasi di tahap awal (seed stage).

Meskipun demikian, secara garis besar jumlah dana untuk equity funding deals di Indonesia menurun drastis ke US$3,71 miliar di 2022 atau 61% lebih rendah dari tahun sebelumnya.

“Hal ini dikarenakan adanya krisis di sektor tech dunia yang mengakibatkan minimnya mega funding deals. Namun, total pendanaan untuk startup di Indonesia sendiri masih mencapai 22% dari total pendanaan di kawasan Asia Tenggara untuk tahun 2022,” kata Founder dan Editor-in-Chief DealStreetAsia, Joji Thomas Philip, Kamis (12/1/2023).

Tahun 2022, terdapat tiga perusahaan startup dengan fokus Indonesia yang berhasil mencapai status unicorn, yaitu perusahaan fintech lending Akulaku, perusahaan e-payment DANA, dan platform pinjaman konsumen Kredivo.

Ketiga startup tersebut menjadi bagian dari delapan perusahaan di Asia Tenggara yang berhasil melewati valuasi US$1 milyar – angka ini jauh di bawah tahun lalu, dimana terdapat 23 startup yang berstatus unicorn.

Philip juga mengindikasikan adanya dana investasi baru sebesar US$5 miliar untuk ditempatkan di kawasan Asia Tenggara dan lebih dari 60% dana ini akan dialokasikan di Indonesia.

“Strategi ini dianggap penting untuk mendukung ekosistem startup Indonesia melewati masa tech winter yang tengah berlangsung saat ini,” tutup Philip. (*AMBS)

 

Exit mobile version