youngster.id - Sejak diluncurkan pada Desember 2024 (dengan nama elevAIte Indonesia), program inisiatif pelatihan kecerdasan buatan (AI) Elevate telah membekali lebih dari 1,2 juta peserta dengan keterampilan AI. Memasuki tahun keduanya, program ini berfokus untuk memberdayakan para “pahlawan masa kini” yang mendorong inovasi AI berbasis manusia, dengan target melatih 500.000 talenta bersertifikat AI—khususnya para pengajar, pemimpin organisasi nirlaba, dan tokoh-tokoh penggerak komunitas yang mendukung masyarakat sekitar melalui teknologi—pada tahun 2026.
Berdasarkan laporan IDC yang dirilis pada September 2025, pada September 2030, setiap US$1 yang diinvestasikan untuk peningkatan keterampilan AI diproyeksikan dapat mendorong adopsi solusi AI dan berpotensi menciptakan nilai ekonomi baru sebesar US$75 bagi perekonomian Indonesia.
Boni Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan, semangat keberlanjutan dalam pembangunan talenta digital menjadi prioritas utama Komdigi, selaras dengan arah transformasi digital nasional.
Menurutnya, melalui berbagai program unggulan seperti Professional Academy, Government Transformation Academy, dan Fresh Graduate Academy dalam ekosistem DigiTalent, Komdigi terus berinovasi menyiapkan SDM yang tangguh dan adaptif menghadapi tantangan era digital.
“Kami sangat antusias mendukung kolaborasi bersama Microsoft Elevate, sehingga talenta-talenta terbaik bangsa dapat terus berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas,” ujar Boni, Senin (10/11/2025).
Tagline “Bergerak, Hadirkan Dampak” mencerminkan tujuan program untuk mendorong peserta untuk tidak hanya belajar, tetapi juga menerapkan AI dalam konteks nyata. Program ini dirancang dengan pendekatan 40% pembelajaran dan 60% praktik, dan memanfaatkan berbagai alat Microsoft seperti Copilot, Minecraft Education, serta platform lainnya untuk membantu peserta mengaplikasikan pengetahuan mereka secara efektif.
Arief Suseno, Elevate Skills Director, Microsoft menambahkan, semangat belajar masyarakat terhadap AI terus berkembang dan bahkan telah tumbuh menjadi gerakan yang dipimpin langsung oleh para peserta dan komunitas yang mereka bentuk.
“Tahun ini, kami ingin melanjutkan momentum ini dengan tidak hanya meningkatkan jumlah partisipasi, tetapi juga menciptakan dampak yang lebih mendalam dan terukur. Fokus kami adalah membantu individu dan organisasi menerapkan keterampilan AI untuk menyelesaikan tantangan nyata serta mendorong transformasi bermakna di komunitas mereka,” kata Arief.
Untuk mencapai target tersebut, pelaksanaan Microsoft Elevate akan dibagi ke dalam tiga pilar utama. Setiap pilar akan berkolaborasi dengan berbagai institusi, organisasi, dan komunitas untuk menghubungkan masyarakat di seluruh Indonesia dengan peluang AI secara inklusif. Adapun ketiga pilar tersebut adalah:
Pertama, Menghadirkan solusi inovatif untuk pendidikan: Microsoft Elevate bersama Biji-biji Initiative, NUCare, Yayasan Mata Garuda (Ikatan Penerima Beasiswa LPDP), dan Alkademi menghadirkan program AI Teaching Power dan AI Coding for Educators untuk melatih guru dan siswa memanfaatkan AI dalam pembelajaran guna meningkatkan keterampilan abad ke-21 dan berpikir komputasional.
Kedua, Memberdayakan masyarakat dengan keterampilan AI untuk berkembang di era ekonomi AI: Berdasarkan Microsoft Work Trend Index 2025, di tengah keterbatasan ketersediaan talenta, permintaan terhadap tenaga kerja yang memiliki keterampilan AI terus meningkat di Indonesia. Untuk menjawab kebutuhan ini, Microsoft Elevate terus mendorong pengembangan keterampilan AI yang inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai mitra yang memberdayakan komunitas beragam di seluruh Indonesia. Fokus Target akan membantu para pekerja di sektor ekonomi kreatif untuk terampil bekerja bersama AI untuk menghasilkan karya seni dengan jauh lebih cepat.
Ketiga, Mendukung pengambilan keputusan berbasis data di sektor pemerintahan melalui pelatihan dan advokasi: Berkolaborasi dengan BINAR dan AMANA Solutions, Microsoft Elevate tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan AI bagi aparatur sipil negara untuk meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga bagi para pembuat kebijakan dan pimpinan lembaga guna memperdalam pemahaman tentang AI yang bertanggung jawab dalam kebutuhan tata kelola, serta adopsi strategisnya.
“Melalui Microsoft Elevate, kami ingin memastikan bahwa setiap orang—mulai dari guru di daerah terpencil hingga pembuat kebijakan di Jakarta, memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari transformasi ini,” tutup Arief. (*AMBS)













Discussion about this post