youngster.id - Hama dan penyakit pada tanaman padi merupakan salah satu kendala dalam budi daya tanaman pertanian. Kendala ini semakin diperparah dengan kondisi iklim dunia yang semakin tidak menentu. Hal ini mendorong Nanang Febrianto, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro bersama rekan-rekannya mengembangkan Tanamin.
Tanamin adalah sebuah aplikasi machine learning yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman seperti padi, singkong, dan tomat.
“Kami memiliki cita-cita untuk menjadikan Tanamin sebagai aplikasi yang dapat membantu pertanian dari hulu ke hilir, mulai dari perawatan hingga sistem penjualan hasil panen,” kata Nanang dalam keterangan pers, Selasa (19/9/20220.
Nanang mengatakan, Solusi tersebut bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan efisiensi pemeriksaan penyakit untuk mencegah gagal panen dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, aplikasi ini juga bisa mengenali jenis sayuran secara umum.
“Oleh karena itu, rencana kedepan dalam masa inkubasi adalah fokus dalam sistem monitoring atau perawatan tanaman seperti memperbanyak dukungan jenis tanaman yang akan dideteksi, memperbaiki dan meningkatkan tingkat akurasi dalam deteksi penyakit tanaman dan informasi hasil yang ramah bagi petani seperti hasil deteksi penyakit, cara penanggulangan, tips budidaya, dan rekomendasi pupuk yang bisa digunakan,” ungkap Nanang.
Nanang juga menambahkan, bahwa timnya akan membuat fitur yang berguna untuk memberikan wadah bagi komunitas pertanian untuk saling berbagi dan bertukar informasi terkait tentang pertanian.
Tanamin adalah salah satu dari Top 15 program Bangkit 2022. Mereka memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta dari Google dan DRTPM Ditjen Diktiristek.
Nantinya, Tanamin akan mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit.
STEVY WIDIA