youngster.id - Persaingan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin seru. Alibaba baru saja meluncurkan model AI terbaru mereka yang diberi nama Qwen 2.5-Max. Model AI ini diproyeksikan untuk menjadi pesaing kuat GPT-4o dari OpenAI dan DeepSeek-V3. Dengan kemampuan canggih dan harga yang lebih terjangkau, Qwen 2.5-Max hadir untuk memberikan pilihan baru di pasar yang semakin ketat ini.
“Model AI Qwen 2.5-Max dibangun dengan teknologi yang sangat canggih. Salah satunya adalah arsitektur mixture-of-experts (MoE), yang memungkinkan model ini memproses data dalam jumlah besar secara efisien,” klaim pihak Alibaba, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Alibaba juga menggunakan teknik pembelajaran lanjutan seperti supervised fine-tuning dan reinforcement learning from human feedback untuk melatih model ini, membuatnya semakin pintar dalam memecahkan masalah.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa model ini dapat menyelesaikan tugas-tugas yang cukup rumit, seperti pemrograman secara langsung dan analisis data multimodal—artinya Qwen 2.5-Max bisa memproses teks, gambar, dan video sekaligus.
Keunggulan ini membuat Qwen 2.5-Max sangat menarik, karena tidak hanya bisa melakukan tugas dasar seperti percakapan, tetapi juga mampu menganalisis data yang lebih kompleks dan melakukan tugas-tugas yang lebih teknis.
Kehadiran Qwen 2.5-Max ini akan jadi penantang DeepSeek. Seperti diketahui, DeepSeek adalah sebuah startup AI asal China yang belakangan ini viral karena kemunculannya berhasil menguncang pasar crypto dan saham pada 27 Januari lalu. Keberhasilan DeepSeek, yang mampu mengembangkan teknologi dengan biaya rendah, membuat perusahaan-perusahaan besar seperti Alibaba harus berpikir keras untuk tetap kompetitif.
Salah satu responsnya adalah dengan meluncurkan Qwen 2.5-Max yang tidak hanya efisien tetapi juga lebih terjangkau, memberikan alternatif bagi banyak bisnis yang ingin memanfaatkan teknologi AI tanpa menguras anggaran.
Selain itu, kehadiran versi Qwen 2.5-VL yang lebih canggih juga mampu mengerjakan lebih dari sekadar teks. Qwen 2.5-VL dapat memahami video, menganalisis gambar, mengenali objek dalam film atau acara TV, bahkan mengontrol perangkat lunak seperti aplikasi di PC atau ponsel. Fitur-fitur canggih ini membuatnya sangat serbaguna, dan Alibaba semakin memperkuat posisinya sebagai pemain besar di dunia AI.
Meski memiliki banyak keunggulan, Qwen 2.5-Max tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah regulasi ketat di China.
Pemerintah China mengharuskan setiap model AI yang dikembangkan untuk mengikuti pedoman yang terkait dengan nilai-nilai sosial dan politik, yang tentu saja membatasi kebebasan pengembangan. Ini menjadi kendala, karena model-model AI dari China, termasuk Qwen, harus mematuhi batasan ini, sementara model dari Barat tidak terikat dengan aturan serupa.
Selain itu, meski Qwen 2.5-VL menawarkan banyak fitur menarik, model ini masih menghadapi beberapa masalah teknis. Sebagai contoh, meskipun dapat mengontrol perangkat lunak dengan baik, uji coba menunjukkan bahwa Qwen 2.5-VL belum sepenuhnya sempurna dalam beberapa aplikasi dunia nyata, seperti pengendalian desktop yang lebih kompleks.
Dengan semakin banyaknya perusahaan teknologi besar seperti ByteDance dan Tencent yang juga mengembangkan model-model AI mereka sendiri, persaingan di pasar AI China semakin memanas. Ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan teknologi AI bagi perusahaan-perusahaan di China.
Bahkan beberapa pengamat, termasuk Presiden AS terpilih Donald Trump, menyebut kemajuan China dalam AI sebagai sebuah “peringatan” bagi perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya. (*AMBS)
Discussion about this post