Targetkan 1000 Wirausaha Perempuan, Pertamina Foundation Luncurkan Program PFpreneur 2023

Program PFpreneur 2023

Targetkan 1000 Wirausaha Perempuan, Pertamina Foundation Luncurkan Program PFpreneur 2023 (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk meningkatkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar menjadi tangguh dan mandiri, Pertamina Foundation meluncurkan program PFpreneur 2023.

Mengusung tema “Dari Pasar Tradisional Menjadi Produk Unggulan Lokal”, tahun ini program PFpreneur menargetkan 1000 lebih wirausaha perempuan lokal untuk dikembangkan produknya. Wirausaha terbaik akan mendapatkan akses permodalan dan berkesempatan besar untuk berjualan di pameran atau kegiatan Pertamina.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengajak para wirausaha perempuan dari seluruh Indonesia untuk daftar program PFpreneur. Menurutnya, PFpreneur akan memberikan pelatihan intensif dari ekspertis dan pengusaha secara gratis, mulai dari pemasaran digital, legalitas, pembukuan keuangan, hingga kemasan produk.

“Bagi yang terbaik, akan mendapatkan akses permodalan dari Pertamina dan terhubung dengan database UMKM binaan Pertamina sehingga berkesempatan besar untuk berjualan di pameran atau kegiatan Pertamina,” ujar Agus, Kamis (21/9/2023).

PFpreneur memiliki sasaran perempuan usia produktif minimal 18 tahun yang mempunyai usaha minimal telah berjalan selama 6 bulan. Jenis usaha yang bisa diikutsertakan meliputi bidang kerajinan, fesyen, dan kuliner dengan jumlah anggota minimal 3 wirausaha perempuan. Seluruh tahapan pelatihan dan seleksi program ini akan dilakukan secara online.

Gelaran program PFpreneur ini bekerjasama dengan KADIN, Perempuan Indonesia Maju, dan akademisi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada. Kerja sama ini meliputi pelatihan bagi para womenpreneur sekaligus penyediaan wadah untuk mereka showcase produk.

Tahun ini, PFpreneur akan difokuskan pada pengembangan UMKM lokal hingga hiperlokal untuk bisa menjadi unggulan di kota maupun provinsinya terlebih dahulu, mengingat produk-produk UMKM lokal hingga hiperlokal sebenarnya berpotensi punya nilai jual yang tinggi. Namun, para pelaku usahanya sulit beradaptasi di tengah perkembangan pasar digital sehingga mereka sulit memperluas pasar atau bahkan gulung tikar. Mereka juga belum semua memiliki pembukuan keuangan dan legalitas yang sesuai untuk keberlanjutan usahanya.

“Oleh karena itu, sebelum go export, kami ingin UMKM terlebih dahulu menjadi unggulan lokal dan bisa sustain,” tambah Agus.

Setelah diluncurkan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Pasar Kali Ledek Meguwo, program PFpreneur 2023 resmi dibuka hingga 20 Oktober 2023. Pendaftaran dapat dilakukan di website pertaminafoundation.org dengan memilih program PFpreneur.

PFpreneur merupakan salah satu dari lima program andalan Pertamina Foundation yang berkontribusi untuk membantu pengembangan minat dan potensi UMKM serta mendorong pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan.

Melalui program ini, diharapkan terlatih 5000 kewirausahaan perempuan di tahun 2025 sehingga mampu menjadi kewirausahaan yang unggul, mandiri, dan mampu memajukan perekonomian masyarakat di sekitarnya.  Sejak tahun 2020 sampai dengan tahun ini, PFpreneur telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 3000 wirausaha. Tahun lalu, PFpreneur memberikan pelatihan kepada lebih dari 1.012 wirausaha perempuan dan bantuan permodalan usaha kepada 20 kelompok UMKM yang terdiri dari 100 wirausaha perempuan terpilih.

Terdapat binaan PFpreneur unggulan, seperti Rempah Seduh yang menjadi souvenir MotoGP Mandalika 2022, Si Cemplon yang berhasil menembus pasar Malaysia dan Singapura dan Dade Craft yang pernah bekerja sama dengan Google Asia Pacific. Adapun Mutiara Handycraft dan Abon Daun Emas yang mengisi pameran Bazar UMKM untuk Indonesia 2023.

Selain PFpreneur, Pertamina juga memiliki program pengembangan UMKM yakni Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) dan UMK Academy. Program-program ini selaras dengan komitmen Pertamina mencapai poin-poin Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya di poin ke-8, yakni “penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi” serta implementasi program berbasis Environmental, Social and Governance (ESG).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version