youngster.id - Selama Ramadan, terjadi peningkatan akses internet untuk berbagai aktivitas seperti browsing, gaming, dan chatting selama Ramadan. Termasuk meningkatnya di berbagai komunitas.
Hal itu terungkap dari hasil riset Telkomsel Enterprise, melalui pemanfaatan online survey tsurvey.id dan telco data insight, bertajuk Ramadan Insight 2024.
Vice President Digital Advertising, Wholesale & Interconnect Telkomsel, Arief Pradetya mengatakan, sejalan dengan semangat Indonesia yang menginspirasi Telkomsel untuk terus menghadirkan terobosan, Telkomsel Enterprise kembali hadir melalui Ramadan Insight 2024 sebagai langkah maju dalam meningkatkan pemasaran berbasis tren yang kian berkembang untuk memenangkan peluang di momen Ramadan tahun ini.
“Kami berharap dengan di rilisnya riset Ramadan Insight 2024 ini, para pelaku bisnis dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan tepat sasaran, sehingga dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggan yang beragam selama momen Ramadan dan mudik lebaran tahun 2024,” kata Arief, dikutip Jum’at (29/3/2024).
Hasil riset menyebutkan bahwa komunitas Gamers, misalnya, mengalami peningkatan trafik data sebesar 20%, terutama selama waktu ngabuburit, dengan memainkan game seperti Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire, dan Roblox menjadi yang paling diminati.
Segmen youth juga menunjukkan peningkatan trafik data sebesar 10%, dengan 78 juta generasi muda terlibat dalam berbagai aktivitas online selama bulan Ramadan. Di sisi lain, Komunitas para pencari promo mencatat peningkatan trafik data sebesar 26% pada segmen belanja online dan e-commerce, di mana mereka berburu promo di berbagai platform selama bulan suci ini, dengan mayoritas aktivitas terjadi pada malam hari 33%, siang hari 21%, dan sebelum berbuka puasa 23%.
Kemudian melalui pemanfaatan online survey tSurvey.id, ditemukenali bahwa sebanyak 69% responden meningkatkan alokasi donasinya selama momen Ramadan, di mana salah satu faktornya karena adanya THR yang di terima dalam bentuk cash 83% dan transfer bank 12%.
Kemudian 68% responden menyatakan bahwa mereka memiliki rencana untuk mudik, di mana mayoritas responden menyesuaikan jadwal libur dan cuti mereka untuk mudik satu minggu sebelum lebaran, selain itu sebagian besar responden membeli tiket mudik satu bulan sebelum lebaran. Untuk melaksanakan mudik, mode transportasi kendaraan pribadi mobil dan motor menjadi yang paling banyak di pilih, kemudian di ikuti oleh Kereta Api, Pesawat dan Bus.
Selain donasi dan mudik, belanja menjadi kegiatan pokok lain pada saat Ramadan, hasil riset ini juga menunjukkan bahwa toko offline masih menjadi pilihan utama untuk berbelanja, meskipun e-commerce sudah menjadi salah satu pilihan terbaik untuk berbelanja.
Shopee mendominasi sebagai platform e-commerce pilihan utama masyarakat dengan 60% responden, diikuti oleh Tokopedia 20% dan Lazada 10%. Kemudahan berbelanja, gratis ongkos kirim, dan pembayaran online yang terintegrasi menjadi alasan utama konsumen memilih e-commerce.
Terkait pengeluaran selama Ramadan, sebanyak 78% responden menyatakan mengalami peningkatan pengeluaran, di mana mayoritas dari mereka meningkatkan pengeluarannya sebanyak satu sampai dengan tiga kali di atas pengeluaran biasanya, dengan lima prioritas pengeluaran utama seperti sembako, makanan siap saji, pakaian baru, vitamin dan obat-obatan hingga tiket mudik.
Selain itu gadget juga masih menjadi salah satu pengeluaran terbesar selama momen Ramadan, di mana pelajar merupakan segmen yang paling membutuhkan gadget baru dengan 56%, kemudian di ikuti oleh pekerja dan wiraswasta. Mereka cenderung membeli jenis perangkat ini secara teratur dengan persentase pembelian Handphone sebesar 63%, Laptop sebesar 22%, dan 7% dari responden juga membeli TV baru.
“Melalui hasil survei ini, menunjukkan betapa pentingnya momen Ramadan dan Hari Raya bagi masyarakat Indonesia, di mana masyarakat akan berusaha untuk dapat berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Bagi pelaku bisnis, informasi ini sangat berharga karena memberikan wawasan mendalam tentang pola perilaku dan preferensi pasar,” tutup Arief.
STEVY WIDIA
Discussion about this post