Tempatkan Indonesia sebagai Wilayah Kunci, B Capital Siapkan Rp32,7 Triliun untuk Pendanaan Fintech dan Healthtech

Modal Ventura

Go-Ventures Rebranding Jadi Argor Setelah Menutup Fund II Sebesar US$240 Juta (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Perusahaan investasi B Capital mengumumkan penutupan dana pertumbuhan ventura ketiganya dan dana pendamping terkait (Growth Fund III), yang mencapai US$2,1 miliar atau senilai Rp32,7 triliun. Fokus penggunaan dana pada perusahaan teknologi keuangan (fintech) dan teknologi kesehatan (healthtech), di mana Indonesia jadi wilayah kunci.

Eduardo Saverin, Co-Founder dan Managing Partner B Capital mengatakan, sejak awal B Capital telah berkomitmen untuk berinvestasi di perusahaan teknologi mutakhir di seluruh dunia, dan menempatkan Indonesia sebagai wilayah kunci dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia.

“Portofolio Growth Fund III mencakup perusahaan yang mengubah masing-masing industri dan menghasilkan dampak yang signifikan. Kemitraan strategis eksklusif kami dengan Boston Consulting Group (BCG) serta  eksistensi yang kuat di pasar dan kawasan penting, memungkinkan kami untuk memberikan wawasan strategis dan saran kepada perusahaan portofolio kami pada bidang utama bisnis mereka,” ujar Saverin, Jumat (20/1/2023).

Ditambahkan Raj Ganguly, Co-Founder dan Managing Partner B Capital, dengan memanfaatkan pengalaman perusahaan secara global bersama tim investor dan penasihat platform yang berpengalaman, B Capital berinvestasi di perusahaan teknologi mulai dari pertumbuhan awal hingga tahap akhir, terutama di sektor fintech dan healthtech.

“Penekanan kami pada investasi bernilai tambah, didukung oleh penasihat platform kami dan kemitraan strategis dengan BCG, memungkinkan kami untuk mempercepat pengembangan dan pertumbuhan bisnis di seluruh portofolio kami. Pendekatan ini mendorong model investasi berkinerja tinggi, yang akan terus kami terapkan pada seri Growth Fund III,” kata Ganguly.

Penutupan seri Growth III Fund adalah capaian terkini B Capital, yang baru-baru ini mengumumkan penutupan Ascent Fund II, pendanaan perdana tahap awal untuk perusahaan senilai US$250 juta.

Selain itu, B2B e-commerce merupakan salah satu target utama B Capital di Asia, khususnya Indonesia dengan gencar berinvestasi di sejumlah startup dengan memimpin berbagai putaran pendanaan ataupun turut berpartisipasi. Antara lain, pada Mei 2020 B Capital berinvestasi pada putaran pendanaan Seri B untuk Kopi Kenangan sebesar US$109 juta, kemudian B Capital juga memimpin putaran pendanaan Seri A US$20 juta ke startup B2B e-commerce Ula pada Oktober 2021.

Juga, pendanaan Seri B sebesar US$53 juta ke startup fintech Payfazz pada Juli 2020, putaran pendanaan awal senilai US$2,8 juta untuk fintech Finku pada Mei 2022, berpartisipasi pada pendanaan Seri C sebesar US$70 juta ke startup Super pada Juni 2022, dan berpartisipasi dalam putaran pra-Seri A startup konstruksi B2B Brik yang hampir mengumpulkan sekitar US$12 juta pada Desember 2022.

“Alasan gencarnya investasi B Capital di beragam startup Indonesia, di antaranya pasar B2B yang besar di mana kelas menengah terus berkembang, yang menyumbang lebih dari 40% konsumsi. Meningkatnya adopsi digital dan penggunaan teknologi di seluruh rantai pasokan, di antaranya pergudangan, manajemen transaksi, dan pemasaran,” tutup Saverin. (*AMBS)

 

Exit mobile version