youngster.id - Kosmetik lokal Indonesia sekarang sudah lebih melek tren dan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, kualitas produk pun tidak kalah bersaing dengan produk dari luar.
Seperti di produk liquid matte lipstick yang sedang in di kalangan kaum hawa sedunia. Sejumlah brand kosmetik Tanah Air pun tak mau ketinggalan mengeluarkan berbagai jenis lipstik matte. Salah satu pelopornya adalah Polka Cosmetic. Merek Polka ini hadir sejak tahun 2015 dan langsung mengambil hati wanita Indonesia melalui kemasan liquid lipstick matte yang didominasi oleh warna-warna cerah dan playful.
Jika dilihat sepintas produk Polka ini terkesan produk impor. Kemasannya yang terkesan muda dengan grafis kekinian, dipadu dengan nama yang catchy, mempertegas citra produk tersebut.
Sejatinya, Polka adalah produk kosmetik lokal yang dikembangkan oleh empat perempuan cantik, yakni Desty Uwais, Fitri Reksoprodjo, Astrid Rahma Novalia dan Tiara Adikusumah. Hebatnya, produk Polka sudah dikenal hingga ke mancanegara: mulai dari kawasan Asia Tenggara hingga ke Australia, Eropa dan Amerika.
“Go international adalah rencana jangka panjang yang memang sudah termasuk dalam perencanaan. Tuhan meluluskan keinginan kami, sehingga Polka Cosmetic bisa merambah pasar internasional,” ungkap Tiara saat ditemui Youngsters.id di Conclave, Jakarta.
Menurut Tiara, mereka tidak menetapkan pemasaran harus di dalam atau luar negeri. Semua dibuka saja, karena sistem pemasaran yang mereka tempuh adalah jalur online. “Karena bagi kami menjual secara online ini seperti tanpa batasan. Sebenarnya go international itu rencana jangka panjang tapi Allah kasih jalan lain,” ungkapnya.
Tiara mengakui perkembangan era digital telah membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan bisnis kosmetik ini. Lagipula, perempuan lulusan Desain Grafis, Institut Teknologi Bandung ini memang tak ingin melakukan bisnis secara konvensional.
“Di era digital ini kami mengibaratkan melalui internet ini no boundaries. Kami ingin membalikkan keadaan, melihat banyaknya produk asing yang masuk ke Indonesia. Di sini Polka berusaha bagaimana jika produk lokal yang bisa masuk ke mancanegara. Makanya kami nggak melakukan bisnis secara konvensional lagi. Ternyata, begitu produk pertama diluncurkan, dalam waktu 3 bulan sudah habis lewat online dan antusias netizen di dunia digital tinggi sekali,” ujar Tiara.
Menurut Tiara, keberhasilan penjualan Polka itu dimulai lewat pendekatan media sosial sehingga tidak ada batasan wilayah operasional. Apalagi dirinya memiliki relasi di beberapa negara yang ingin dicapai Polka Cosmetic.
“Kami memang ada relasi di luar negeri yang kebetulan kenal. Bahkan sekarang ini kami dapat pasar baru lagi, dari Filipina dan Malaysia, Singapura untuk masuk ke pasar Asia Tenggara,” ujarnya penuh semangat.
Manca Negara
Bisnis kosmetik khususnya lipstik ini mereka mulai karena tertantang melihat serbuan produk lipstick impor ke Indonesia. Untuk itu mereka bersama mengumpulkan modal, yang menurut Tiara, angkanya terbilang kecil untuk membangun bisnis kecantikan ini. Produk yang mereka luncurkan adalah Matteness Lip Lacquer.
“Modal awalnya itu sekitar Rp 200 juta. Tetapi omset per tahun kemarin itu sekitar Rp 2 milyar,” klaim putri pasangan Mita Roses dan Syamsudin Adikusumah itu.
Mereka menetapkan target pengguna Polka ini adalah perempuan berusia 19 – 35 tahun. Menariknya, produk lipstik Polka malah lebih dulu dikenal di mancanegara. Pasalnya, kebanyakan lip lacquer teksturnya kering seperti cat. Tapi lipstik Polka lebih lembab dan tetap matte. Warnanya pun terdiri empat warna yang sedang tren yakni nude, pink, merah dan ungu.
Menurut Tiara, sejak awal mereka berempat memang menginginkan kosmetik yang dirilis secara online lewat e-commerce. Jadi, mereka menargetkan para netizen sedunia, tidak hanya dari Indonesia.
“Makanya dari awal itu, kami nggak mau bilang Polka itu sebagai produk lokal. Dari segi packaging kami sudah menetapkan kualitas yang tinggi, mulai dari botol yang ramah lingkungan. Kami juga mencari bahan-bahan raw material dari luar negeri, makanya harga kami sedikit lebih mahal dari produk local. Tetapi Polka masih lebih murah dari produk asing,” paparnya.
Disebutkan Tiara, nama Polka sendiri diambil dari nama tarian folk dance di Eropa Timur. “Nama Polka itu seperti menggambarkan tarian yang memiliki spirit yang menyenangkan dan dilambangkan oleh bulu merak,” jelasnya.
Dia mengakui langkah mereka menembus pasar internasional cukup mudah. Rupanya karena semua kandungan lipstik tidak mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh. “Raw material Polka juga no paraben, no mineral dan sudah di setujui oleh FDA. Selain ambil lisensi halal MUI, kami juga ambil lisensi cruelty free di Australia. Jadi memang dari awal kami berkomitmen untuk membuat produk yang benar-benar berkualitas,” katanya lagi.
Kini produk Polka ini telah tersebar ke berbagai negara, termasuk Malaysia, Filipina, Australia, Eropa hingga Amerika.
Untuk lebih memperkuat brand, mereka juga melakukan pendekatan sosial kepada pelanggan. Salah satunya dengan membentuk komunitas bagi para wanita yang ingin lebih jauh belajar tentang kecantikan serta hal yang bisa menghasilkan.
“Kami ada komunitas namanya Polka BeutyPreneur. Di sini kami meng-created mereka yang ingin melakukan bisnis kecantikan. Selain memakai Polka, mempromosikan mereka juga jualan. Jadi kami bantu mereka juga. Jangan cuma mempromosikan, tapi mereka juga bisa mempunyai penghasilan. Dari situ kami dapat customer based dan community yang loyal. Istilahnya cari duit bareng,” kata Tiara sambil tersenyum.
Tiara mengakui dalam pembuatannya Polka turut berkolaborasi dengan salah satu pabrikan kosmetik lipstik atau pabrikan kecantikan untuk memenuhi produk-produk dari Polka.
“Jadi dalam perjalanan kami ada relasi dengan pabrikan kosmetik. Kami order sama mereka sesuai yang kami mau. Tetapi kalau packaging-nya kami mencoba handle sendiri. Jadi ada vendor-vendor yang membantu sesuai yang kami mau dan kalau untuk packaging kami sendiri dengan 5 orang karyawan yang ada saat ini,” ungkap Tiara.
Tanpa Target
Dengan modal yang terbatas dan memiliki perbedaan dari perusahaan kosmetik konvesional pada umumnya, Tiara mengaku Polka tak menargetkan dalam setiap bulan ada berapa produk baru yang diluncurkan.
“Kami melihat kemampuan keuangan kami juga. Itu bedanya dari perusahaan kosmetik konvesional lainnya. Begitu produk kami habis, baru kami produksi lagi. Melihat keuangan dulu yang sudah masuk ke menejemen kami,” ungkapnya.
Selain modal masih kecil, Tiara dan kawan-kawan lebih memilih mengeluarkan satu produk tapi orang bisa fanatik produk tersebut. Produk itu akan terus diproduksi. “Mending kami mengeluarkan satu produk tapi orang fanatik dengan produk yang kami keluarkan itu. Itu prinsip kami. Misalkan ada, satu produk yang menjadi profit disitu kami akan putar terus. Dalam setahun itu, kami hanya ada sekitar 4 produk, “jelasnya.
Dia juga menekankan pada kualitas porduk. Apalagi mereka memberikan bahan baku yang harus diimpor dari luar negeri. “Padahal kalau semua itu ada pabrik lokal bisa menyediakan itu, akan lebih maju dunia kosmetik di Indonesia,” ujarnya.
Tiara menegaskan mereka sedang fokus untuk membangun bisnis Polka menjadi lebih kuat lagi. “Ingin fokus dulu sama Polka. Kami nggak mau jadi tiba-tiba menjadi giant company yang nantinya malah membuat kami tidak bisa fokus ketika melakukan pengembangan bisnis yang lain. Kami punya fans yang setia sama Polka, kami ingin me-maintain itu dulu yang jumlah member-nya sudah mencapai sekitar 24.000. Terlalu dini kalau ngomongin ekspansi bisnis ke bidang lain,” tegasnya.
Oleh karena itu, Tiara menyarankan bila ingin membangun sebuah bisnis bisa memulainya dengan apa yang benar-benar disuka. Selain itu, dia menyarakan untuk selalu memposisikan diri sendiri sebagai seorang konsumen.
“Konsumen bukan selalu benar, tetapi juga dalam setiap produk yang akan diluncurkan selalu usahakan untuk melibatkan konsumen dalam prosesnya. Sudah berubah bisnisnya serkarang, karena kalau giant industries dulu, orang lebih banyak mendikte, ya. Kalau sekarang banyak juga mendengar dari konsumen. Mendengarnya harus dari konsumen seperti di sosial media karena mereka lebih berperan,” ungkapnya.
Founder yang juga menjabat sebagai Vice President Brand & Product Development di Polka itu beharap usaha mereka ini bisa bertahan lama. “Saya tak ingin bisnis yang cuma lagi ngetren sesaat lalu tiba-tiba hilang. Kami ingin bertahap untuk memajukan Polka ke depannya,” pungkasnya.
=========================================
Tiara Pradita Adikusumah
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 26 Juni 1986
- Pendidikan Terakhir : S1, Desain Grafis, Institut Teknologi Bandung
- Mulai usaha : Oktober 2015
- Nama Brand : Polka Cosmetic
- Nama Produk : Matteness Lip Lacquer
- Jabatan : Vice President Brand & Product Development Polka Cosmetic
- Modal Awal : Rp 200 juta
- Omset : Rp 2 Milar / tahun
- Jumlah member : 24 ribu orang
- Jumlah Karyawan : 5 orang
======================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post