Tim ITS Boyong Tiga Penghargaan dari Ajang Teknik Perminyakan Internasional

Tim ITS memboyong tiga penghargaan dari ajang PDPU FEST 2017 di India (Foto: ITS/Youngster.id)

youngster.id - Tiga mahasiswa Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memboyong tiga penghargaan dari ajang tahunan teknik perminyakan internasional: Society of Petroleum Engineer Pandit Deendayal Petroleum University Festival 2017 (SPE PDPU FEST) di Gujarat University, India pada Minggu (5/11).

Tim ITS yang berasal dari Departemen Teknik Geofisika ini digawangi oleh Frankstein Arphan, I Gusti Ayu Tara Nuarisanti, dan Shabila Gadis. Mereka mendapat dua penghargaan sebagai juara tiga untuk kategori Paper Competition dan Well Log Data Competition. Satu penghargaan lainnya ialah Geology Challenge, yang berkolaborasi dengan rekan SPE Institut Teknologi Bandung Student Chapter.

Dijelaskan Frankstein, untuk kategori Well Log Data Competition, mereka diharuskan menginterpretasi data sumur well log untuk menentukan resistivitas (kemampuan untuk menghantarkan arus listrik) dan saturasi (perbandingan fluida) dari pada sumur bor.

”Penghitungan ini bertujuan untuk menentukan daerah mana yang memiliki potensi penghasil hidrokarbon,” ujar Frank, seperti dilansir laman ITS.

Sementara itu, untuk kategori Paper Competition, mereka mengangkat penelitian tentang teknik peningkatan produksi minyak bumi dan gas dengan cara tidak biasa (unconvensional). Sedangkan untuk Geology Challenge, mereka unjuk ilmu pengetahuan mengenai deskripsi batuan serta peta kontur.

Diakui Frank, pihaknya sempat pesimis bisa berprestasi di ajang tersebut. Pasalnya, selain jumlah pesertanya banyak mencapai 60 tim, mereka juga tidak memiliki latar belakang perminyakan. Maklum, ITS tidak memiliki jurusan perminyakan.

Oleh karena itu, Frank berharap ke depan, almamaternya bisa berkolaborasi dengan universitas lain untuk mengembangkan kemampuan di bidang perminyakan.

“Meskipun ITS tidak ada jurusan perminyakan, namun sepertinya ITS harus banyak berkolaborasi karena ilmunya banyak mirip dengan geologi,” ungkap Frank. “Saya berharap pencapaian ini bisa mendorong mahasiswa ITS lainnya untuk bisa mengharumkan nama ITS di dunia internasional,” pungkasnya.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version