youngster.id - Tim Matrix Explorers dari Institut Teknologi Bandung dinobatkan sebagai Juara Nasional ASEAN Data Science Explorer (ASEANDSE) 2022. Program ini telah memberikan dampak literasi digital kepada lebih dari 44.000 pemuda dan tenaga pendidik sejak 2017.
ASEANDSE adalah kompetisi analisis data regional yang digelar oleh ASEAN Foundation dan SAP SE. Program ini menyasar mahasiswa di 10 Negara Anggota ASEAN. Pada final nasional 2022, ASEANDSE 2022, tiga tim dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia terpilih sebagai pemenang.
Industry Business Architect, SAP Indonesia Rian A Sagara menjelaskan bahwa Program ASEANDSE berupaya untuk memberdayakan pemuda ASEAN dengan keterampilan digital yang penting, mengembangkan keterampilan kolaborasi, kemampuan untuk mengkomunikasikan ide, dan berpikir kritis.
“Semua kemampuan ini sangat penting untuk menjadi pemimpin yang efektif bagi dunia masa depan. Saya sangat terkesan dengan kualitas ide yang disajikan para peserta dan berharap kompetisi ini akan mengawali perjalanan mereka dalam dunia Data Science. Melalui kemitraan dengan ASEAN Foundation, kami bertujuan untuk terus mengarahkan kaum muda untuk berkembang di dunia yang terus berubah dan menginspirasi mereka untuk menempa masa depan yang lebih cerah dan lebih adil bagi semua orang di Asia Tenggara,” tutur Rian dalam keterangan pers, Senin (29/8/2022).
Dengan menggunakan SAP Analytics Cloud, program ini mengharuskan mahasiswa memberikan solusi dan rekomendasi berbasis data, inovatif, dan feasible untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi mendesak di ASEAN. Titik beratnya adalah pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Goals).
Pemenang dinilai berdasarkan kemampuan mereka merancang konsep terbaik untuk menangani masalah sosial ekonomi ASEAN, yang didukung oleh wawasan berbasis data. Kriteria penjurian meliputi aspek kreativitas, kelayakan, inovasi, dan kemampuan tim untuk mendemonstrasikan solusi yang akan diimplementasikan.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Yang Mee Eng memaparkan, melalui ASEANDSE ASEAN Foundation terus memperkuat misinya untuk menyediakan platform yang imersif bagi pemuda ASEAN untuk mempelajari keterampilan masa depan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di kawasan pasca-pandemi.
“Saya sangat terkesan dengan ide-ide inovatif yang dipresentasikan para peserta hari ini, yang menunjukkan apa yang mampu dilakukan kaum muda ketika diberikan platform yang tepat untuk menciptakan solusi yang bermanfaat,” ungkapnya.
Sebagai juara pertama, Tim Matrix Explorers dari Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesia untuk Final Regional ASEAN DSE 2022 yang akan berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, pada 12 Oktober 2022. Tim ini terdiri dari Rini Nur Fatimah dan Muhammad Fijar Aswad dari Institut Teknologi Bandung. Proyek mereka berfokus dalam mendidik masyarakat ASEAN tentang pentingnya mengurangi konsumsi listrik untuk menanggulangi perubahan iklim.
Sedang posisi runner up diraih oleh tim Caunchy y-Riemann Plus Ultra yang beranggotakan Richardy Lobo’ Sapan dan Joey Mangalo dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Mereka merancang proyek yang memberdayakan kaum muda menuju masa depan yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat ASEAN.
Kemudian posisi runner-up kedua diraih oleh tim Theodolit Sprint, yang terdiri dari Muhammad Faisal Anshory dan Lukman Fadlansyah Ramadhan dari Institut Teknologi Bandung. Mereka merancang proyek mengenai ketahanan perkotaan terhadap bencana yang didorong oleh perubahan iklim.
Kompetisi tahun ini diikuti 778 siswa dari sepuluh negara ASEAN yang akan mewakili negara mereka. Para peserta ditugaskan membuat storyboard atau proposal analitik data untuk mengatasi masalah sosial-ekonomi, mempromosikan kesadaran masyarakat ASEAN dan UN-SDGs di kawasan tersebut.
STEVY WIDIA